PART 10 LUCKY CASHIER
Aku terbangun disudut ruangan. Aku menggosok2 mataku. Terlihat tumpukan2 kardus di depanku. Aku melihat sekitar, hanya ada rak barang, kardus2, dan dibawahku ada karton yg menjadi alasku tidur tadi. “dimana aku?” aku masih linglung, berusaha mengumpulkan nyawa. Di sudut ruangan di depanku terlihat pak sugeng menghisap rokoknya dalam2 sambil memandangku dari kejauhan. Aku berusaha duduk, mengangkangkan kaki ku. Bodo amat lah vagina ku terlihat oleh pak sugeng, toh dia udah sering juga ngeliat kelaminku. Aku mengangkangkan kakiku karena terasa ada cairan kental meluber dari kelaminku dan meluber ke pahaku. Ah aku mulai ingat, semalam aku pingsan di depan cowok2 yg sedang nongkrong. Sudah jelas aku habis di hajar oleh mereka, sialan mereka dapet jackpot nih bisa ngewein aku gratis. “uda bangun mba?” tanya pak sugeng. “eh pak, iya, aduh pusing banget...aku diapain aja tadi”. “oh Cuma di pake 5 orang kok” jawab pak sugeng dengan entengnya. “HAAA?” jawabku kaget, 5 orang menghajarku waktu aku pingsan.
Pantes aja banyak sperma meluber dari vaginaku. “mandi dulu sana mba, bersihin spermanya dulu”. Ku lihat di belakangku ada pintu menuju kamar mandi gudang. Aku berusaha bangun tp susah, kakiku terasa pegal sekali. “bentar ya pak, masih linu2 badanku”. “iya mba santai aja, aku ngliatin kamu di gilir semalem jadi ikut sange hehe, nanti layanin aku ya di rumah”. “iya pak, aku mandi dulu ya, ngilangin capek2, sumpah pegel banget badanku, nanti sampe rumah spesial buat bapak deh”, ya aku mulai terbuka, ga ada yg perlu aku tutup2in sekarang. Memang rasanya sex itu enak sekali, apalagi aku disekap ditempat ini, di jadikan budak seks mereka. Tidak ada pilihan lain selain menuruti keinginan mereka, daripada aku harus menerima siksaan demi siksaan. Setelah sekitar 10 menit aku menstabilkan tubuhku, dan berbincang2 ringan dengan pak sugeng, terdengan suara pintu terbuka.
Ngeeeeeeeeek braaaak. Aku penasaran siapa itu, terlihat 2 orang pemuda
dengan seragam biru merah memasuki ruangan. Tanpa sepatah kata pun mereka
melirikku, melihat langsung auto fokus ke arah vaginaku, dimana posisiku masih
duduk mengangkang. Cepat2 aku mengubah posisiku agar vaginaku tidak terlihat
lagi. “ngapain di tutup sih mbak, udah buka aja lagi, mas2 ini semalem belum
dapet jatah lhoh, kamu servis ya?” perintah pak sugeng. Aduuuuh baru juga
bangun udah harus ‘kerja’ lagi. “mas itu mekinya masih penuh sperma, masnya
mandiin dulu aja mbaknya, saya tunggu luar dulu” kata pak sugeng. “siap pak,
makasi banyak”, kedua pemuda itu langsung melucuti pakaian mereka. “ayo mandi
bareng mbak”. “i-i-iya mas”. Entah kenapa muncul ide nakal dari otakku.
“mukanya sih keliatan muka2 polos...kerjain ah” kataku dalem hati. Aku merasa
ini hiburan ditengah2 siksaan, meskipun sama2 harus melakukan sex tp membuat
org polos jadi sange kayanya seru nih hahahaha.
Aku langsung mendekati mereka. “celananya jangan di buka dulu mas”. “k-kenapa mba?” tanya mereka tergagap dan bingung. “aku aja yg bukain” sambil aku pasang muka menggoda hahahaha. Mendengar ucapanku terlihat ada yg menonjol dari bagian celana mereka. Dih gitu doang ngaceng pikirku. Mereka ber 2 masih berdiri tak tahu apa yg harus di lakukan. Aku mendekati mereka, aku jilat pipi pria di kiri yg bernama arif, terlihat dari bet yg ada di seragam mereka tadi. Yg 1 bernama agus. Aku jilat pipi arif, ku cium bibirnya. Berganti ke agus, aku melakukan hal yg sama. “gantian dong mas, cium aku”. Aku memejamkan mataku menunggu ciumannya, sambil tangan kanan kiri ku meraba2 kelamin mereka dari luar celana. Hmm kenapa lama sekali, aku mengintip. Mereka masih ragu-ragu ketika ingin menciumku. Mereka ini ga pernah punya pacar apa gmn si? Masa nyium pipi aja masih bingung. “ayo mas cium aja, ga usah takut”.
Mereka menciumku, hanya menempelkan bibir di pipi sbentar langsung di cabut. Waah kayanya seru nih kalo cowok polos gini dibikin sange. Aku ambil tangan mereka, aku arahkan masing2 ke susuku. “ga pernah liat bokep mas?”. “pernah mbak, tp ga pernah praktek”. Jawab mereka sama. “yaudah sih praktekin ke aku aja mumpung ada target nih” kataku sambil tersenyum nakal. “remes nih mas”. Mereka mulai meremas susuku, remasan mereka tidak seperti memijat malah lebih seperti meremas mi remes, kaku sekali. Aku cium bibir mereka, mereka gelagapan. Bahkan ciuman aja sambil membuka mata. Aku lumat bibir mereka 1 per 1 bergantian.
Aku masukan lidahku ke bibir mereka. Aku menunduk, aku buka celana mereka. Berganti ke celana dalam. Sekarang mereka telanjang bulat di depanku. Kontol mereka mengacung tepat didepan mukaku, langsung aku jilat dan ku kulum kontol mereka sambil ku kocok2 bergantian. Anjir seru banget nyervis cowok2 polos ini hahaha. Jadi gini ya rasanya para cowok kalo dapet cewek polos, pantes mereka doyan banget. “aaah mbak”. Desah mereka ketika kukulum kontol mereka bergantian. “bukain bajuku dong mas”. Mereka mengangkat lingerie hitamku. Melemparnya entah kemana. “yuk mandi mas”. Kini kami ber3 telanjan bulat.
Berjalan perlahan ke arah kamar mandi. aku mulai
mengguyurkan air ke tubuhku dengan gayung berbentuk love disana. Aku
membersihkan kemaluanku dari sperma2 yg melekat. Setelah bersih aku jongkok,
aku kencing. Selama melakukan kegiatan itu mereka tidak ada inisiatif untuk
menyentuhku. Mereka hanya melihatku. Entah apa yg mereka pikirkan, mungkin
mereka masih belum sadar kalo ini nyata. Apa mereka masih merasa ini mimpi?
Mimpi kalo mereka, cowok yg tidak berpenghasilan besar, dengan wajah yg pas2an
tp bisa mencicipi tubuh bidadari cantik sepertiku hehe.
Aku masih jongkok setelah menyelesaikan buang air kecilku. “kok diem doang si mas, sini cebokin aku”. “ha cebokin mbak?” kata arif. “iya cebokin, ga pernah nyebokin anak kecil?”. “eh eng-enggak mbak”. “udah cebokin kaya mas biasa aja, masa gk ngerti sih, siram memekku, gosok2 pake tangan mas, gitu aja ga ngerti masa?”. “i-iya mbak” arif mulai mengambil air dari gayung, sementara agus mengelus2 kontolnya, kontol agus semakin menegang mendengarku berkata2 kotor. Arif mulai menyiram kelaminku dengan air, dan menggosok2nya dengan tangan. Jari tengahnya mulai mencoba masuk ke dalam liang surgaku. “wah mulai ilang nih polosnya, hajar teros ah” kataku dalam hati. Aaahhhh hmmm mas, enak, terus.
Arif terus menggosok2 kelaminku. Aku ingin keluar tapi ku tahan dulu, aku ingin menyemprotkan cairanku nanti ketika mereka sudah berani memasukan batangnya di vaginaku. Aku berdiri, aku hampiri agus. Agak kasian juga melihat dia diem doang ngelus2 kontolnya. Aku cium agus, aku lingkarkan tanganku di belakang kepalanya. Ku tekan kepalanya ke wajahku. Kami berciuman, tanpa sadar arif sudah mulai bisa berinisiatif. Dia meremas susuku dari belakang ketika aku berciuman dengan agus. Ku pegang kontol agus, kugesek2an kontolnya ke bibir vaginaku. Aku berjalan ke arah bak mandi, ku raih gayung itu, ku guyur badan agus, dari kepala sampai ujung kaki. Ku gosok2 badan dia, dia membalas meraba2 badanku. Kita bergantian saling mengguyurkan air dan menggosokkan badan. Selayaknya orang sedang mandi. tp ini lebih ke ‘saling memandikan’.
Aku
mengambil sabun, ku gosok2kan di tanganku sampai berbusa, ku gosok badan mereka
dengan sabun. Mereka pun mengikuti. Mereka gosok badanku. Dari perut, naik ke
dada, tangan, paha, kaki. Mereka terlihat menikmati adegan menggosok2 tubuhku,
aku berdiri terdiam berusaha menikmati dan membiarkan mereka menikmati
meraba-raba tubuhku. Sudah jelas bagian yg paling berbusa ada lah payudara dan
vaginaku. Lama-lama jadi sange juga nih. Bergantian aku menggosok2 mereka. Aku
sabuni kontol mereka sambil ku cium bibir mereka bergantian. Aku turun
menjilati pentl mereka, menghisapnya dalam2 sampai terdengan suara pfffttt pppffftt.
Melihat mereka merem melek terasa begitu menyenangkan. Merusak kepolosan
pria-pria ini.
Aku nungging, bersandar di sudut bak mandi. “ayo mas masukin ah cepet, sange nih”. Terlihat mereka saling berbsik menentukan siapa yg duluan. “Udah mau pertama atau ke 2 sama aja kok, hayuk, udah basah banget nih memekku”. Mendengar ku berkata seperti itu, arif reflek mendekat, mengarahkan kontolnya dimekiku. BLEEEESSS, aaaaaaaahhhhh hmmmmm. Aku mendesah bersamaan dengan arif, memang kontolnya tidak sebesar punya bapak2. Tp tetap saja bisa membuatku mendesah. Arif mulai memaju mundurkan pinggulnya, membuat kontolnya menggesek-gesek dinding vaginaku. Ah ah ah, cplak cplak cplak suara itu menggema di kamar mandi. beberapa menit arif memompa tubuhku, aku melirik agus. Aku merasa kasihan juga melihat agus hanya terdiam, melihat persnggamaanku dengan arif. Aku menghentikan permainanku dengan arif sementara. Aku balik badan ke arah agus sambil kontol arif masih menancap di vaginaku. Aku kulum kontol agus. Aku kecilkan lubang bibirku, ku maju mundurkan kepalaku dan menghisap kontol agus seperti sedotan. AAAAHHH ENAK MBAAA, teriak agus.
Dorongan dari belakang oleh arif memudahkanku memberi kenikmatan ke agus. Bisa di bayangkan gimana posisiku? Arif memompaku dari belakang, aku menunduk menyandarkan tubuhku di kontol agus, dengan tangan kananku di pinggulnya menahan tubuhku agar tidak jatuh. Desahan 3 orang dan suara paha yg saling beradu membuat ruangan kamar mandi yg hanya 2x3m itu sangat chaos. Desahan dan suara paha yg beradu menggema ke seluruh sudut ruangan. “MBAK MAU KELUAR NIH, KELUARIN DIMANA”, “IYA MBA AKU JUGA MAU KELUAR”. Wah mereka mau keluar barengan. Aku diam saja tidak menjawab mereka, biar mereka sendiri yg menentukan mau keluar dimana. Ku percepat gerakan kepala ku di kontol agus sambil menambah tenaga hisapanku di kontolnya. Sementara arif, terasa teruus mempercepat irama gerakan pinggulnya. Terasa ada yg ingin keluar dari selangkanganku.
Aku ingin orgasme, pinggulku bergetar,
cairan cintaku menyemprot kontol arif yg masih terus bergerak maju mundur di
vaginaku. “AAAH ENAK MBAK, ANGET, AKU KELUAR JUGA MBAAAK....AAAAAAAAAHHHH”,
arif menyemprotkan spermanya di dalam vaginaku. Kami ber 2 keluar hampir
bersamaan. Disusul agus yg juga mendesah hebat, spermanya keluar di mulutku,
banyak banget sampai2 menetes dari bibirku. Kini mulut dan vaginaku dipenuhi
sperma mereka. Aku menelan sperma agus sambil memandang ke wajahnya, agus pun
melihatku. Gleeek, aku menelan sperma agus. Agus hanya terbelalak kaget.
Aku
tak kuat menahan kakiku, kakiku terasa lemas sekali dan terus saja gemeteran.
Aku terjatuh sambil mendesah dan masih terus gemeteran. Mereka juga terduduk
bersandar di dinding kamar mandi sambil mengatur nafas yg mulai tidak teratur.
Yap, kami ber 3 ngos2an. “mas agus ga papa ga dapet memekku?” tanya ku ke agus.
“gapapa mbak, di emut mbak aj udah cukup kok mbak, makasi ya” jawab agus. Haha
aku merasa puas sekali melihat mereka terkulai lemas dilantai kamar mandi. aku
tergeletak, kepalaku bersandar di paha agus. Kami meneruskan mandi kami,
sekarang agus yg mengambil alih tugas arif untuk membersihkan memekku dari
sperma. Kembali saling menggosok tubuh 1 sama lain. Kemudian kami ber 3
telanjang bulat berjalan ke arah baju kami yg ada di luar kamar mandi. pak sugeng
sudah menunggu disana untuk mengantar ku pulang ke rumahnya.
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق