- PART 12 ‘1 vs ???’
Aku
berusaha lari melewati mereka. 2 orang menahan ku, merangkulku dan kembali
melemparku ke kasur. Aku berguling-guling di kasur membuat vagina ku kembali
terlihat. Bodohnya aku, 8 orang berjajar di depanku tapi aku trobos saja, emang
bisa?.
Pria
1 : “goblog banget ni lonte, dikira bisa lolos apa? Diem disini anjing”.
Pria
2 : “jadi kapan nih kita garap ni lonte? Udah ga tahan banget aku”.
Pria
3 : “hahaha biasanya kita sewa lonte dapet yg emak2 sekarang sekelas mahasiswi
bening gini, gratis lagi hahahahaha ayo laaah buruan hajar, ga sabar pengen aku
isi sperma tu memeknya”
Pria
1 : “sabar, yg bawa ni lacur ke sini kan si sugeng, kita kasi ke hormatan dia
buat ngicipin pertama, abis itu baru giliran kita, jangan kasi ampun”.
Pria
4 : “kelamaan mas, bentar tak panggilin si sugeng”
Pria
1 : “yaudah sana buruan, ini kontol2 pada ga sabar dapet jatah memek bening”
Mendengar
ejekan dan obrolan mereka membuatku bergidik ngeri. Memang sih aku pernah di
perkosa ramai2 sebelumnya tp kan aku dalam keadaan tidak sadar, dan itu cma 4
orang. Tapi ini?? 8 ORANG!!! Dan aku ada di depannya dengan pakaian mini
tinggal menunggu hitung mundur sebelum mereka menghajarku bersamaan. Entah apa
jadinya nasib badanku nanti. Selagi salah satu dari mereka memanggil pak
sugeng, 7 orang lainnya mendekatiku.
Pria
1 : “mbak? Aduh cantik banget, dibayar berapa sama sugeng?” (sambil membelai
pipi kananku)
Pria
2 : “uuh cantiknya, barang kaya gini biasanya mahal bro, bisa 1jt-2jt, kalo
kita2 biasanya cari yg 150 ribuan hahahaha”
Ps
(pelayan soto) : “aku ikutan y mas hhe”
Pria
1 2 3 : “monggo mas”
Pria
4 : “mbak jawab doong, diem aja sih” (sambil memijat2 tangan kiriku)
Aku
diam saja tak brani menjawab, aku memejamkan mataku, aku menangis sesenggukan.
Kenapa tidak ada yg punya rasa belas kasihan sih. Kalau tau akan terjadi
seperti ini aku jadi tidak bersyukur dilahirkan dengan fisik seperti ini.
memiliki wajah cantik dan body bagus ternyata membuat laki2 tidak punya rasa
belas kasihan lagi.
Pria
1 : “lhoh malah nangis”
Pria
5 : “mas, kayanya ada yg aneh mas, masa lonte mau di kentu malah nangis gini?”
Pria
2 : “iya ya, kayanya ni cewek di culik sugeng deh gk tau dari mana”
Pria
6 : “aku juga mikir hal yg sama, dari awal dia ngasi perlawanan terus, masa
lonte begini?”
Pria
1 : “BERISIK KALIAN SEMUA, LIAT NI CEWEK (pria 1 alias teman pak sugeng meremas
ke 2 pipi ku, mempertontonkan wajah ku ke 6 orang lainnya), CANTIK GA????
HAAA?? JAWAB??
Pria
lainnya : “cantik mas!!!”
Pria
1 : BADANNYA BAGUS GA???
Pria
lainnya : “bagus mas!!”
Pria
1 : “LIAT NI, MAU INI GA??? HA?? UDA SUKUR DAPET CEWEK KELAS ATAS GINI BUKANNYA
BERSYUKUR MALAH SAMBAT” (mengangkat rok ku, mengangkangkan kakiku, membuat pria
lainnya melihat kelenjar memekku yg tidak ada bulu)
Pria
lainnya : “mau mas, maaf mas”
Pria
1 : “hei mbak, kamu mau nangis sampe keluar darah kek, percuma...badan kamu
sama muka mu terlalu bagus, bikin kami ga bisa kasihan, ngerti?”
Ya
tuhan apakah ini benar2 takdirku? Tolong bantu aku, turunkan meteor atau apa di
tempat ini, tunjukkan keajaiban dan kekuasaanmu, bantulah hambamu ini. disaat2
sepeti aku malah ingat tuhan, kenapa di minimarket tadi engga? Ha?? Kenapa
dengan diriku. Aku menutup kakiku agar memekku tidak terlihat. Aku terus saja
menunduk, setetes demi setetes airmata mulai membasahi pahaku. Tangisanku
semakin kencang, semakin sesenggukan membuat nafasku tidak teratur, air mata
sudah bukan menetes lagi melainkan mengucur deras membasahi pipi, dan pahaku.
Aku meremas ujung rokku, memegangi nya erat2 sambil meratapi nasib.
Tak lama datanglah Pak Sugeng dengan Pria 4 yg memanggilnya tadi. “kenapa masih dianggurin ni cewek? Udah ga usah nunggu aku, aku gampang ntar dirumah bisa berdua-duaan sama dia, sekarang aku nonton aja. Sana sikat, terserah mau kalian apain, ditampar kek, di apain yg penting jangan sampe lecet.” 8 orang itu menoleh ke arah pak sugeng, menyimak kata demi kata briefing dari pak sugeng. Kemudian.....GRUDUK GRUDUK GRUDUK, 8 orang menyerangku bersama-sama. Tidak menghiraukan aku yg sedang menangis ini. aku sampai tidak bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi. Ada yang mencium bibirku, ada yang mencium pipiku, meremas susuku dengan kencang sekali sampai terasa nyeri, ada yang meraba paha, menggosok2 bibir vaginaku, memijat tanganku, mencium leherku. Semua anggota tubuhku mereka raba,cium, jilat tanpa terkecuali.
Aku mendesah dan berteriak
bergantian tapi sepertinya percuma, apa yg aku harapkan dari tempat laknat ini?
teriakanku justru malah mengundang pria lain untuk mencicipiku. Air liur 8
orang membasahi tubuhku. Sedikit terdengar suara mereka saling berebut untuk
dapat giliran mencium bibirku, mereka ingin mencicipi rasanya ludahku, tapi tak
lupa mereka mentransfer ludah mereka juga ke dalam mulutku. Aduuuh kenapa harus
ludah2 dari pria menjijikan ini yg masuk ke tubuhku. Ada yg berebut untuk
meremas susuku, sekarang lengan lingeriku sudah diturunkan, entah kapan mereka
melakukannya yg jelas salah satu payu dara ku sudah tidak tertutup kain lagi.
Mereka berebut untuk menghisap putingku.
Pria
1 memberi kode pada mereka agar minggir sebentar. Dia melucuti lingerie ku,
melemparnya entah kemana, sekarang aku telanjang bulat di depan 8 pria tua
dengan raut wajah buasnya. kembali mereka menyerangku tak kalah brutal. Jilatan
jilatan mereka semakin membuat sekujur tubuhku geli. Perut, payudara, punggung,
paha, kaki, lengan, vagina (sudah pasti), bakan sampai ketiak dan daun
telingaku pun tak luput dari serangan lidah mereka. Dari ujung rambut sampai
ujung kakiku terbasahi oleh air liur pria2 laknat ini.
“woi lonte, bangun!! Sekarang gantian, kamu yg jilatin kontol kami semua” kata salah seorang pria disana. Aku tidak menghiraukan omongan mereka. Aku benar2 sedang ga mood untuk melakukan persenggamaan, apalagi harus melawan 8 orang ini. PLAAAAAKK, tamparan keras mendarat di pipi kiri ku. Dia kemudian menjambak rambutku, menggoyang2kan kepala ku sambil berkata “DENGER GA? GA USAH BELAGA BUDEK...ISEP NI KONTOL CEPET”. Perlahan aku membuka mulutku. Baru beberapa cm terbuka, dia langsung menusukkan kontolnya ke mulut ku dan memaju mundurkan kepala ku dengan jambakannya. Mataku terbelalak kaget, kontol bapak ini panjang banget dan langsung di masukkan begitu saja tanpa aba2 sampai2 menyentuh bagian belakang rongga mulutku. Aku terbatuk-batuk dengan kondisi kontol didalam mulutku. “woi pelan ******, batuk2 tuh dia”. “ lagian kontol panjang banget hahahaha”. Terasa ada seseorang menyerangku dari belakang, meremas ke 2 susuku bersamaan. Kemudian dia mencubit puting ku keras sekali seperti guru yg menghukum muridnya yg tidak mengerjakan PR. "AAAAAAHH” teriakku menahan sakit.
Sementara pria lainnya menunggu giliran mencicipi mulut ku sambil mengocok kontol mereka di depan wajahku. Salah seorang dari mereka tak sabar, menarik kepalaku dan langsung memasukkan kontolnya. Plak plak plak, suara ketika wajahku menabrak pangkal selangkangannya. Ada lagi pria yg melakukan hal yg sama, ke 8 pria ini berebut kepalaku untuk memasukkan kontolnya di mulutku. Aku sampai merasa pusing akibat kepalaku yg terus2an ditarik, didorong dan di jambak. Tak hanya kepala, bahkan tanganku pun mereka tarik2, memaksaku untuk mengocokkan kontol mereka. Waktu ku menelan ludah ku pun ludah ku sampai terasa aneh gara2 menjlati kontol mereka yg kotor dan berkeringat ini. rasa asem, pait bercampur jadi 1. Tak puas dengan itu, ada pria yg tak sabar bergantian sampai nekat berusaha memasukkan kontol nya di mulutku ketika aku masih mengulum kontol temannya. 2 kontol di mulutku, sampai aku susah bernafas.
Tidak ada celah sama sekali untuk udara masuk dari mulutku. Mereka mengangkatku lebih tinggi, kini aku setengah berdiri, bertumpu pada lututku. Ternyata ada bapak yg tidur dibawah pantatku, dia menjilati memekku selagi aku mengulum kontol temannya. Sluurp sluurpp, aah aaah ah ah aaaah desahanku, desahan mereka, dan suara jilatan demi jilatan terus bergema mengisi seisi ruangan. Memang aku tidak ingin melakukan ini, tapi tidak bisa ku pungkiri rangsangan lidah di memek memang enak sekali, aku suka sekali ketika memekku di jilat. Lidah yg kenyal tak bertulang dan basah menyentuh dan menggelitik memekku. Aah nikmat sekali. Hanya butuh waktu kurang dari 2 menit jilatan di memek ini membuatku menggelinjang, tubuhku bergetar hebat dan bapak ini tau harus berbuat apa.
Dia
mempercepat gerakan lidahnya, terus memberikan rasa geli di bagian selangkanganku.
Daaan, CUUUURRRRRR keluarlah cairan putih sedikit kental dari bagian
kewanitaanku. Dia meminumnya sampai habis, tak lupa membersihkan memekku dengan
lidahnya. “WOI YG DI BAWAH, GANTIAN NAPA”. Terjadilah pergantian pemain untuk
posisi penjilat memek. 8 orang bergantian ingin di sepong dan menjilati
memekku.
Sekitar 1jam lebih aku selesai mengulum 8 kontol bergantian dan mereka menjilati memekku. Aku menghela nafas dan mulai mengatur nafas. Badanku mulai lemas setelah berkali kali orgasme. Yap, nafasku mulai ngos2an setelah permainan itu. Entah sudah berapa kali aku orgasme. Memek di jilat 8 orang bergantian membuat ku mabuk kepayang. Air mata dan rasa sakit gara2 tamparan mulai tertutup rasa nikmat. Setidaknya mulai terasa ada simbiosis mutualisme disini. Aku baru sadar sedari tadi pak sugeng hanya menonton kegiatan kami di pojokan.
Dia duduk bersila dengan kopi hitam di depannya dan rokok di tangannya. Dia terlihat menikmati sekali adegan gang bang live action ini tanpa ikut ambil bagian. Kemudian salah 1 pria di sana mendorongku, membuatku tertidur telentang di kasur kotor itu. Dia menggesek2an kontolnya di bibir vaginaku. Bleeessss masuklah 1 kontol yg terasa lumayan besar. Menggesek2 dinding vaginaku tanpa celah.
Terasa penuh sekali vaginaku ini gara2 ukuran kontol itu. Dia memelukku, mencium bibirku selayaknya seorang pasangan. Aku membalas ciumannya, lidah kami bertemu, saling jilat2an antar lidah. “brooo ayo dong, yg lain ngantri nih, jangan diambil sendiri”. Mendengar perintah itu, pria itu mengangkat badannya. Ternyata pria lainnya ingin memasukkan kontolnya di mulutku (lagi). Saat ini 1 orang sedang memompa vagina ku. 1 orang lagi duduk di perutku memposisikan kontolnya di antara 2 gunung kembarku dan menghimpit kontolnya dengan susuku. Tak lupa sambil memutar2 pentilku. Sementara 1 lagi memasukkan kontol nya di mulutku. 3 orang menggarapku. 4 orang lagi ku lirik mereka menyingkir dari arena permainan. Mereka mengobrol dengan pak sugeng yg masih ngopi santai di pojok ruangan.
Adegan ku di gilir 3 orang ini menjadi tontonan mereka yg tidak dapat jatah. Sambil menunggu giliran mereka menikmati gang bang live action ini sambil ngerokok disana. Plak plak plak plak plak, orang yg memompa vagina ku memberikan pertanda ingin keluar. “WOI, KELUARIN DIMANA NIH?? CEPETAN JAWAB”. Seorang pria yg masih ‘ngantri’ menjawab sambil berteriak “JANGAN DI DALEM, YG LAIN NTAR DAPET MEMEK ISI SPERMA MU GIMANA? DI MULUT AJA SANA, SURU TU LONTE NELEN”. AAAAAAAAAAAAHHHHHH, teriak pria itu. Terus mencabut kontolnya, berlari kearahwajahku, mendorong temannya yg sedang memompa mulutku. CROT CROT CROT. Kontolnya masuk ke mulutku dan mengeluarkan sperma di mulutku. Cairan hangat dan kental terasa menyentuh lidahku. “telan ya mbak, jangan sampe di lepeh, tau sndiri ntar akibatnya”, ancam pria itu. Gleeek, aku menelan cairan asin itu. Sisa 2 orang sekarang. Mereka bergantian memompa vaginaku.
Pria yg sudah
orgasme tadi berjalan ke arah orang yg sedang antri. “Mantep kali mekinya ni
lonte, masih sempit aj gila, masih pink lagi anjing mantul lah pokoknya”, kata
pria itu memberikan testimoni. “ok, sapa dulu nih? Aku ya?”. “sok atuh,
silahkan, saya santai dulu aja”. 1 pria lagi maju. Tinggal 7 orang lagi yg
harus ku layani. 4 orang menunggu giliran, 3 orang lagi menggarapku. Dengan adegan
dan posisi yg sama. Mereka bergantian menghajar mulutku, vagina ku dan mengocok
kontolnya dengan susuku. Mereka ingin mencicipi semua tubuhku. Bahkan ada yg
melakukan gerakan aneh. Dia menghimpit kontolnya di antara ketiak dan tanganku.
Memaju mundurkan kontolnya disana. Makin gelilah aku di buatnya. Ketiak adalah
salah satu bagian sensitif yg tersentuh sedikit saja sudah membuat geli. Ini
malah ada kontol yg maju mundur disana di himpit oleh lenganku. 1 jam setengah
mereka menggilirku di posisi telentang.
Selesai 2 pria mengeluarkan spermanya di mulutku setelah memompa vaginaku. 3 orang selesai. Tinggal 1 orang lagi berpindah dari ketiakku ke vaginaku. “gk ada yg nambah nih? Banyak lobang nganggur nih”. “enakin bro” sahut temannya yg sedang nongkrong. “bro bro, aku pulang dulu ya, titip tuh lonte, inget jangan sampe lecet. Ntar aku balik lagi kalo udah kelar....enakin dulu aja, kalian pake semua lobang dia hahahha”, pak sugeng pamit pulang. “OKEEE MAKASI BANYAK BOSSSS” sahut teman2nya. Karena tinggal 1 vs 1 disni, dia menggarapku seolah seperti pasanganya sendiri. Sambil memompa vaginaku, dia tidur di atas badanku. Tangan kirinya melingkar di belakang leherku menjadikannya bantal. Dia memelukku erat dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya memainkan ke 2 payudara ku bergantian. Sambil terus memberikan kenikmatan di vaginaku, dia mengendus2 leherku. Memang mungkin bawaan lahir, syarafku ini sangat sensitif merasakan geli, hembusan nafas hangat di leherku membuatku semakin geli dan nikmat. Mataku meren melek menerima setiap kenikmatan dan kegelian ini. AAAH pak, reflek aku menarik kepalanya, aku cium bibirnya, ku lumat habis setiap rongga mulutnya.
Ku jelajahi setiap centi bagian mulutnya dengan lidahku tanpa rasa jijik sama sekali. Hanya ada rasa nikmat nikmat dan nikmat. Memek ku berkedut untuk yg entah keberapa kalinya. Aku orgasme lagi dan lagi. Cairan cintaku menyemprot kontolnya yg sedang bekerja memberikan kenikmatan. 20 menit sudah aku memberikan pelayanan private ke pria ini tapi dia belum juga memberikan tanda ingin orgasme. Perkasa sekali bapak ini pikirku. Dia berhenti sejenak untuk beristirahat. Kemudian dia mengangkatku membuatku berdiri, menyandarkan ku ke tembok. Tangannya mengangkat 1 kakiku dan kembali memasukkan penisnya ke vaginaku dari belakang.
Waw posisi apa ini, enak juga. Hanya perlu waktu sekitar 3 menit aku sudah keluar. Kakiku lemas bergetar hebat. Aku tak kuat menahan badanku sendiri. Keplaku mendongak ke atas, AAAAAAAAAAAAH, HUH HUH HUH, MMMMMMMM AAAH. Cuuuuurrrrrr cairan kental mengucur deras dari vaginaku, aku squirt. setengah kasur itu sudah basah oleh cairan vagina ku yg sudah puluhan kali orgasme. Aku terduduk sambil teruuuus bergetar dan kejang2 keenakan. “sudah mbak? Ayo lagi” tanya pria itu. “aku belum keluar lho” lanjutnya. Gila hampir setengah jam masih belum juga keluar. Kembali ke posisi awal, aku telentang sambil menopang tubuhnya yg berada di atasku sambil mencium dan meremas dadaku. Plak plak plak plak, dia terus bekerja.
Tak lama, dia berganti
posisi, dia mengangkat badannya, menarik ke 2 tanganku. Ke 2 tangannya
menggenggam tanganku sambil mempercepat goyangannya. AAAAAAAAAAHHHH,, HMMMMMM
AAAH ENAK PAK AYOOOO... desahku. Dan dengan sekali hentakan kontol bapak itu
menembus rahimku, CROOOT CROT CROOOOOOT cairan sperma terasa memenuhi rahimku.
AAAHHHHH....kami orgasme bersamaan. Bapak itu menciumku, aku membalas ciumannya
sebagai rasa terima kasih atas permainan hebat ini. aku salut dengan bapak itu
bisa tahan begitu lama. Total skor dengan bapak itu 1 – 19 mungkin, aku orgasme
belasan kali atau mungkin 20an. Sampai2 stok cairan cintaku terus di kuras
habis olehnya. Dia berbisik pelan di telingaku “kamu cantik, putih, memek kamu
enak juga, sempit banget, makasi ya mbak”. hm m sahutku singkat tanpa kata.
Tapi dalam hati ingin ku berterima kasih juga kepadanya atas rasa nikmat yg dia
berikan.
“kalo
ini layak di kasi jatah keluar di dalem, gila banget setengah jam lebih nyervis
tu lonte” puji teman2nya memberikan apresiasi. “terus gmana nih? Giliran kita
sekarang”. “bentar, kasi napas dulu tu lonte, ntar kecapean, tipes, kita yg
repot. Beliin nasi bungkus sama minum dulu sana”. 1 orang kemudian berjalan
keluar membelikan ku makan dan minum. Peka juga mereka, setelah men-servis 5
orang aku mulai merasa lelah dan haus. Menelan sperma doang ga cukup untuk
melepas dahaga. 7 orang disana saling bercengkrama, yg sudah mencicipi ku
saling melempar puji2an. Cantiklah, seksi lah, body mantep lah apalah.
Sementara yg belum hanya menyimak dan melempar gurauan2 khas bapak-bapak. Waktu
yg singkat ini ku gunakan untuk beristirahat. Aku telentang mengatur nafas
sebentar mempersiapkan tubuhku untuk melayani 3 orang lagi. Waktu menunjukkan
pukul 1.30 siang. Dari jam 9.30 an aku mulai melumat penis mereka. Total 3 jam
lebih aku di hajar habis2an bagaimana ga capek coba?
“mbak? mbak lonte, hei bangun, makan dulu nih” seseorang menggoyang2kan badanku. Ku lihat jam, pukul 3 sore. Saking lelahnya kau sampe tertidur. “eh iya pak”. Aku mengambil bungkusan nasi yg sudah tersedia di depanku dengan segelas esteh. “dimakan sampe habis ya”. “hm m pak” aku menjawab dia sambil mengunyah makanan dengan lahap. Sembari makan aku melihat sekeliling, kemana yg lain? Sisa 3 orang yg belum dapet jatah di sini, pak sugeng juga masih belum kembali. Setelah aku menghabiskan makananku, aku meminum segelas esteh seperti sedang kehausan di padang gurun. Rasa haus yg terasa teramat sangat seketika hilang. Aaaah, kataku setelah menghabiskan es teh tersebut. “ayok pak”. Lah?? Kok aku bilang ayok? Sebentaarrr...kok mataku jadi berkunang2. Kepala ku terasa berat. Pandanganku kabur seperti ingin pingsan. Lho kok gini sih? Sekitar 3 menit aku menahan tubuhku agar tidak pingsan seketika semuanya hilang. Rasa pusing dan berkunang2 ini langsung hilang. Aku melihat 3 orang ini sudah menjamah tubuhku. Meraba2 payudara, paha dan vaginaku. Ada yg mencium leherku. Vaginaku terasa gatal. Perasaan yg pernah aku rasakan sebelumnya ketika di rumah pak faisol. Perlahan aku membuka kaki ku, memberi ruang untuk mereka agar mempermudah meraba2 organ sensitifku. Aku memegang kepala bapak yg mencium leherku, ku arahkan agar berhadap-hadapan dengan wajahku. aku menciumnya, aku melumat seluruh bibir keriput bapak itu. Bapak yg 1 lagi, yg sedang meremas2 payudaraku, aku juga memegang kepalanya, mengarahkan ke payudaraku memberikan kode untuk segera menghisap ke 2 payudaraku. Dan bapak 1 lagi, tanpa aku arahkan dan tanpa rasa jijik dia langsung menjilat vaginaku. Padahal salah 1 temannya mengeluarkan sperma disana, kok ga jijik ya?, pikirku. Aku melingkarkan tanganku ke bapak yg sedang bekerja di mulutku. Aku menghisap lidahnya agar masuk ke lidahku dan ku sruput semua ludahnya yg ada disana. Entah bagaimana ceritanya aku jadi sange lagi.
Perasaan haus kontol ini kembali menyelimuti pikiranku. “ayo ah pak jangan lama2, buruan masukin”, pintaku memelas. “sabar dong cantik, nikmatin aja dulu pelan2, tinggal kita ber 3 kok tenang aja jangan buru2”. Baiklaah, aku turuti permintaannya. Aku tidak berkata apa2 lagi hanya berusaha menikmati ciuman mereka. Mereka masih bekerja di bagiannya masing2. Sampai akhirnya mereka berganti posisi. bapak A yg tadi menciumku, turun ke vagina. Bapak B yg bekerja di payudara, naik ke bibir. Bapak C yg menjilati vaginaku naik ke payudara. Teruuus saja mereka bergantian menjilati ku, sampai aku bermandikan liur. Setelah 40 menit lebih berlalu, akupun sempat orgasme 3x. Aku mulai muak dengan permainan ini. ku lepas ciumanku, ku dorong semua kepala mereka yg menempel di tubuhku. Aku langsung telentang dikasur kotor yg masih basah gara2 cairan vaginaku dari tadi siang.
Aku membuka lebar2 kakiku. Vaginaku terpampang
jelas, ku tarik vaginaku dari ke 2 sisi dengan tanganku sehingga lobang
vaginaku dan gumpalan daging merah muda mulai terlihat. “AYO CEPETAN MASUKIN
LAH”. “weee akhirnya minta juga ni lonte wkwkwk” kata bapak A sambil terkekek.
“ga sabaran amat, emang manjur kali ni obat wkwkwk” sahut bapak C. bapak A
mendekat kepadaku sambil mengelus2 vaginaku dengan lembut “mau banget ya
dimasukin kontol?”. Kemudian 1 jari bapak A masuk ke vagina ku. Bapak A
mengendus-endus leherku. “AAAAHH hmmmm” aku merem melek. “iya pak, mau ayo
cepetan”. “coba minta yg baik, masa sama bapak2 ngomongnya ga sopan gitu sih?”
timpal bapak B. “tuh denger kan?” tambah bapak A yg kemudian menghentikan permainan
jarinya tapi tangannya masih menempel di permukaan vaginaku membuat vaginaku
terus2an berkedut. Entah kenapa vaginaku kali ini dengan sekali sentuh saja
sudah mulai membuat fantasyku kemana-mana. Apalagi jika tanganya menempel
disana.
Ayo coba minta yg baik, yg sopan. “BACOT ANJENG, CEPETAN MASUKIN TU KONTOL, UDAH NGANGKANG GINI MASI AJA DI ANGGURIN” aku seperti sedang kesurupan saat itu. Semua yg aku lakukan seperti sedang dalam mode auto pilot. PLAAAAAK tamparan keras mendarat di pipiku. Kepala ku terlempar ke samping. Bapak A yg tadi memperlakukanku dengan lembut langsung berubah drastis 180 derajat. Setelah menamparku keras, dia berdiri kemudian menginjak kepalaku dengan kakinya yg kulitnya sudah pecah-pecah. “AKU NGERTI KAMU PENGEN KONTOL, KONTOL KITA2 JUGA GA SABAR PENGEN NJEBOL TEMPIKMU...TAPI KITA TETEP ORANG TUA, MINTA YG SOPAN LONTE ANJENG”. “WOI KASI PELAJARAN NI LONTE, TENDANG TU MEMEK” perintah bapak A. BAAAAAKKK, rasa linu menjalar ke seluruh tubuh. Aku berteriak kesakitan “AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA SAKIT PAAAAK AMPUN IYA PAK MAAF”. “NGOMONG CEPET, MINTA APA KAMU? HA?” bentak bapak A. “minta kontol pak, bisa tolong masukin kontolnya sekarang?”. “kenapa harus sekarang anak manis?”. “aku sange banget pak, tolong penuhi kebutuhan biologis saya pak”. “kok ngomong nya ke saya aja? Yg lain gimana? Ga boleh ngicipin juga?” timpal bapak A. “iya yg lain juga gapapa”. “mas, dia sampe ngemis2 kontol gitu lhoh mas hahahahaha” sahut bapak B sambil menertawakan tingkahku.
Bapak A menjawab, “biarin, udah gatel itu memek, biarin dia ngemis2 kontol dulu...sabar, tahan”. 2 orang lainnya menurut. Mereka hanya menatapku di siksa oleh bapak A sambil menunggu komando. Bapak A menginjak lagi pipiku sambil terus menekan kepala ku ke kasur. Aku yg sedari tadi mendengar obrolan mereka, tahu apa yg harus aku lakukan. “iya pak iya, maaf, tolong di masukin kontolnya pak, aku butuh kontol bapak-bapak sekalian” jawabku dengan suara yg tidak jelas, karena pipiku terhimpit oleh kaki bau bapak A dan permukaan kasur. “kalo kita masukin kontol, spermanya di keluarin dimana?? JAWAB!!”. “suka-suka bapak aja, asal bapak senang, di dalem juga gapapa pak. Bisa kita mulai sekarang pak? Tolong..”. grubak grubuk grubak grubuk dengan cepat ke 3 orang mencabik-cabik tubuhku. Mereka mengangkat, melempar, memutar tubuhku sambil berebut untuk meraba, mencium dan menjilat tanpa pola, seperti kawanan serigala yg mendapat mangsa. Aku terlalu tersiksa dengan permainan foreplay mereka yg brutal sampai2 aku tidak merasakan orgasme sama sekali. Tapi memek tetap becek. Berapa kali aku mencari titik kenikmatan tapi tetap tidak bisa. Mereka terlalu bersemangat untuk berebut. Berebut melumat bibirku, menjilat memekku, meremas tetekku. Sampai badan ku mereka tarik2, di angkat, di banting, diputar2.
Perlahan mereka ritme permainan mereka yg brutal sedikit berkurang. Sampai
akhirnya 1 orang mundur, sisa 2 orang. Bapak A dan C. bapak A menciumku sambil
tangan kiri nya mengocok2 memekku dengan cepat sekali. Dan bapak C
meremas-remas ke 2 susuku dan terus mencubit dengan keras putingku. Sakit
memang, aku pun berteriak2 tanpa henti meskipun sedang dicium bapak A.
tapi...tubuhku terlalu menikmati permainan kasar kali ini yg tidak se brutal
tadi. tidak butuh waktu lama kocokan cepat di memekku membuatku mengeluarkan cairan
cinta ku lagi. Bapak A pun mencabut tangannya dari sana. Ku lirik sedikit
terlihat ada cairan kental masih melekat d itangan kiri bapak A, kemudian dia
mengarahkannya ke mulutku, memberikan kode untuk kujilati tangan kiri itu.
Entah bagai mana aku menjadi bernafsu untuk menjilati cairan cintaku sendiri,
ku jilat tangan kiri bapak A. ku bersihkan jari demi jari. Ku jilat seperti es
krim. Bapak B mulai ambil peran disini. Dia membersihkan memekku dengan
mulutnya. Sluurrppp sluurrrp, suara 3 bibir yg saling menjilat jilat dan
menghisap saling beradu di kamar itu.
Mereka
seperti memiliki chemistry disini. Bapak A mengambil posisi, sementara 2
lainnya menyingkir tanpa ada dialog sedikit pun. Si A menggendongku,
mengangkatku posisi setengah berdiri. Dia berbaring di kasur basah itu. Ke 2
temannya membantu menggendong ku agar berada tepat diatas kontol bapak A.
insting badanku seperti paham apa yg harus di lakukan selayaknya betina. Ku
pegang kontol bapak A, ku giring batang hitam penuh daki itu menuju memekku. Ku
gosok2 kan dulu batang itu di bibir vaginaku kemudian...bleeeessss. ku
dudukilah batang itu “AAAHHHH HMMMM...” kami ber 2 mendesah bersamaan. Tangan
pak A mulai memegang pinggulku. Tanpa perintah aku maju mundurkan pinggulku,
kadang ku naik turunkan juga yg pentng terasa nikmat. Aku terus bergoyang di
posisi itu. Enak juga posisi ini pikirku. Seolah-olah aku mendominasi para
lelaki. 2 orng lainnya, pak B dan C, mendekat. Mengarahkah kontolnya disamping
kanan kiri wajahku. Oh aku tau nih. Kuraih ke 2 batang itu dengan tangan kanan
kiriku. Bergantian ku kulum kontol mereka. Sluurp slurrp. Aku mengocok kontol
pak B dan C sambil terus kuhisap bergantian dengan tetap aku bergoyang untuk
memuaskan kontl pak A. sebenernya bukan mereka saja yg puas, aku pun merasaka
kenikmatan disini. Enak. “asli, ni cewek tadi pasif banget, sekarang jadi liar
gini. Obat lu manjur bener C”. “obat? Obat apa?” batinku.
Mulai terasa ada perasaan kebelet pipis menyelimutiku. Kupercepat gerakan pinggulku. Ketika selangkangan terasa kebelet pipis, dan ada kontol disana kemudian aku percepat gerakanku wawwww, nikmat momen itu tidak bisa di gambarkan dengan kata2, intinya ENAAAAAAAAKKKKK. Dan tubuh ku bergetar dengan kontol pak B di dalam mulutku. Ku angkat pinggulku sampai kontol pak A terlepas. Dan cuuuuurrrrrr, cairan ku keluar lagi membasahi perut pak A. tapi....aku masih ingin lagi. Tidak peduli sudah berapa kali aku orgasme, aku ingin lagi lagi dan lagi.
Tak ada bosannya akumerasakan enaknya orgasme. Ku masukkan lagi kontol bapak A. kali ini pak B dan C melepas kontolnya. Pak B mendorong punggungku. Aku terjatuh di pelukan pak A yg ada di bawahku. Inisiatif aku mencium bibir pak A sambil menggerakkan pinggulku naik turn. Sekarang seperti aku yg sedang memperkosa pak A. hahaha, ku perkosa kau bapak jelek. Aku merasa ada yg menahan ku. Ada tangan yg menampar bokongku kemudian menahannya agar tidak bergerak. Ok aku diam sejenak sambil terus mencium pak A. apa yg ingin dia lakukan sebnarnya. Aku juga tak tau siapa yg melakukan itu, apa kah bapak B atau bapak C? aku terlalu fokus mencium bibir pak A. seketika aku merasa ada kontol yg ingin menerobos lubang pantatku. Mataku terbelalak, aku ingin menoleh untuk mencegah perbuatan nista itu.
Tapi, pak A dengan sigap memegangi kepalaku agar
tetap berada di ciumannya. Aku berteriak “hmmmm mmm mmmm” mulutku di bungkam
oleh mulut pak A, ingin ku berkata “jangan pak, jangaaan, memek aja ntar
gantian, jangan disana”. Tapi percuma. Sekuat apapun tangan dan mulutku
berontak, tenaga mereka lebih kuat. Ditambah lagi tenaga ku mulai terkuras
setlah menservis 5 temannya tadi, dan sekarang mereka ber 3. Dan BLEEEESSS,
Masuk lah batang haram itu ke pantatku. “AAAAAHHH, JANCOK SEMPIT JUGA NI
PANTAT” komen orang yg aku tak tau itu siapa. Ke 2 orang itu langsung bekerja,
memompa memek dan pahaku. AAAA AH AH AH AAAH EEEEE AH, desahku. Sakit woi
pantat ku dihajar begitu. Tanpa pemanasan atau apa. Langsung di genjot aja
dengan kecepatan tinggi. “mulut nganggur nih. Nih isep” pak B di depanku. Menyumpal
mulutku dengan kontolnya. Sekarang 3 orang menggenjot tubuhku bersamaan. Di
mulut, memek, dan pantat. Teruuuus begitu sampai akhirnya.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar