18

 

PART 18 BUDAK DOSEN

 

Tibalah saat Sinta melakukan sidang skripsi untuk mengakhiri masa kuliahnya. Tantangan sinta belum berakhir. Saat pengumuman siapa dosen pengujinya ternyata dia mendapat 2 dosen killer dan 1 lagi Pak Mastur yg sudah dia ‘jinakkan’. Perasaan merinding sinta mulai menghantui pikirannya. Takut kalau-kalau dosennya malah menjejali dia dengan sekumpulan pertanyaan sulit. Lagi-lagi ketakutan apabila mendapat nilai buruk membuat setan kembali merasuki pikiran sinta. Malam hari sebelum hari dimana sinta akan melakukan sidang skripsi, dia me-video call keluarganya di kampung untuk meminta doa restu agar sidangnya lancar. Tak lupa mengenakan hijab terlebih dahulu untung menjaga image sinta dimata keluarganya.

 

 

 

 

 

“goodluck ya nak sinta :)”. Notif HP berdering. Dari semua chat whatsapp yg mendoakan sinta, hanya 1 notif yg membuatnya auto focus. Ucapan dari Pak Mastur. berangkatlah sinta dengan mobil jazz merahnya, lengkap dengan laptop, copy skripsi dan segala yg dia perlukan untuk sidang. Sesampainya di parkiran kampus, sinta terdiam sejenak, menghela nafas panjang agar dirinya lebih tenang menghadapi hari penentuan ini. “haruskah aku melakukan ini?” batin sinta sambil memantapkan niat. “ok let’s go, i can do this, i can enjoy this” kata sinta memantapkan hatinya. Pukul 8 pagi tepat, sinta sudah berada di depan pintu ruang ujian. 3 dosen penguji sudah siap di mejanya masing-masing. Ruangan sidang tersebut hanya berisi 3 dosen penguji dan 1 asisten dosen. Sinta membuka jas almamaternya dan memasukkannya kedalam tas.

 

“tok tok tok, permisi pak saya sinta.”

 

“ iya silahkan masuk nak sinta.”

 

Bak wanita cantik dalam adegan sinetron. Seakan-akan dunia terasa slow motion ketika sinta memasuki ruang ujian. 4 mata lelaki di ruang itu terbelalak kaget dan takjub dengan kehadiran sinta. Dengan rambut kuncir kudanya, kacamata hitam bulat, dan kemeja putih dengan bawahan rok span hitam selutut. Tampak seperti mahasiswi yg melakukan sidang pada umumnya, namun yg membuat mereka terbelalak kaget sampai menelan ludah adalah dibalik kemeja putih satin tipis sinta terpampang jelas bentuk puting dan payudara sinta.

 

 

 

*Mulustrasi Kemeja Sinta

 

Sembari sinta menyiapkan segalanya, memasang laptop di poyektor, dan membuka file power pointnya mata bapak2 nakal itu terus saja jelalatan melihat tubuh sinta, seakan tak percaya akan suguhan yg mereka dapatkan. Mereka semakin kaget tatkala Sinta menghampiri mereka, membagikan print copyan dari skripsinya kepada para penguji. “s-s-silahkan di mulai nak sinta.” Kata Pak Mastur tergagap-gagap. “baik pak, assalamualaikum wr wb.........” sinta membuka presentasinya. Ketika dia membelakangi para penguji untuk menjelaskan diagram yg ada di layar, terlihat resleting belakang sinta tidak terpasang. Sedari tadi sinta hanya memasang rok spannya begitu saja tanpa memasang resletingnya. Mata para penguji semakin jelalatan, jantung mereka berdegup kencang, batang mereka berdiri, fokus mereka pecah, persetan dengan presentasi sinta. Benar saja, ketika sinta menggambar diagram di papan tulis rok sinta mlorot sampai kelantai. Memperlihatkan bongkahan pantat putih mulus tanpa flek hitam sedikitpun kepada para penguji. Ya, sinta tak mengenakan celana dalam. Seketika mereka melotot bersamaan tanpa mengucap sepatah kata pun. Masih berusaha keras menjaga kewibawaan gelar dosen mereka, mereka berusaha bersikap senormal mungkin. ada yg tiba-tiba batuk, ada yang buang muka. Tapi dalam pikiran mereka, sangat ingin mencicipi tubuh mahasiswi menggemaskan ini.

 

“jadi begini bapak-bapak, saya akan mnjelaskan diagram berikut....” jelas sinta sembari memutar badannya yg tadi membelakangi sekarang berhadap-hadapan dengan para penguji. “ehh mlorot ya, aduh maaf ya bapak2” kata sinta pura2 bego sambil menaikkan roknya. “yaaaaaahh” terdengar suara Pak Abdul keceplosan, salah 1 dosen killer. Seketika 2 mata dosen lainnya melirik pak abdul. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu, dimana sisi kewibawaan dosennya. “eh, k-kenapa ya pak?” tanya sinta polos. “ehm g-gapapa, silahkan sinta bisa di lanjut” jawab Pak Agung, dosen penguji. “ehm kalo mau liat gapapa sih pak, saya bisa buka lagi kok” sinta menawari.

 

“oh tidak perlu”, sahut pak agung.

 

“boleh, silahkan dibuka nak sinta, kebetulan saya butuh kesegaran” jawab pak abdul.

 

“pak...?” tanya pak mastur dan pak agung kaget dengan respon beliau.

 

“ah sudah lah, kalian ga usah jaim, saya tahu kalian juga pengen kan liat body mahasiswi kaya dia telanjang? Ya kan? Udah lah bro, kapan lagi ada sidang skripsi telanjang, skali2 laaah biar ga monotone” terang pak abdul santai.

 

Dibalik wajah kearab-araban bak kiai pak Abdul ternyata terdapat nafsu membara yg tersimpan. “silahkan nak sinta kalo mau dibuka, saya tunggu.” Kata pak abdul.

 

“ehmm mas hasan bisa tolong gorden nya di tutup sama jagain pintu ya, ntar gaji mas hasan kita tambahin sama bisa make sinta tp setelah kita2 ya hahahaha” sahut Pak Mastur. Pak Agung hanya merespon dengan tawa. “siap pak, saya di luar dulu ya, sisain buat saya ya, hahaha.” Respon mas hasan si asisten dosen sambil beranjak ke depan pintu ruangan. “baik mbak sinta silahkan di lanjut” perintah pak abdul. Kemudian sinta mnanggalkan pakaiannya 1 demi 1. WAAAAAAH, kata ke 3 dosen itu sambil tertawa. Sinta pun kembali melanjutkan presentasinya, sambil menjelaskan tentang skripsinya seolah-olah seperti presentasi pada umumnya, padahal dia telanjang di hadapan bapak2 tua beruban itu. Para dosen pun sudah jelas tidak ada yg mendengarkan apapun yg terlontar dari bibir mungil sinta. Mereka hanya fokus melihat badan langsing, kaki jenjang, dada sinta dengan puting mungilnya, dan vagina sinta yg minim bulu sambil berlenggak lenggok menjelaskan dengan rambut di kuncir lengkap dengan kacamatanya. Bak seorang guru muda yg telanjang.

 

“.....jadi gmn, ada pertanyaan pak?” kata sinta di akhir presentasinya. Apa yg ingin ditanyakan kalau semua pengujinya tidak ada yg menyimak semua perkataan sinta. “emmm gini saudari sinta, dari kami ber 3, menurut saudari yg mana yg ingin saudari sinta cobain?” tanya pak abdul. Memang pak abdul dari tadi yg paling agressif. “emmm gimana ya hehehe, bareng aja deh pak” sahut sinta sambil tersenyum centil. Seketika mereka ber 3 beranjak dari kursinya mendekat ke arah sinta. Mereka menciumi sinta begantian sambil meremas remas dada sinta. Ada yg membelai tubuh sinta. Pak Mastur langsung mengarahkan tangannya ke arah lobang kenikmatan sinta. Dia seperti ada rasa kangen ingin mengulang kejadian waktu itu. Pak mastur tak puas hanya mengobok-obok vagina sinta, dia menghisap dada kanan sinta. Tak banyak dialog terjadi disana, yg terdengar hanya desahan sinta dan pujian dari para dosen ketika meraba tubuh sinta. Bahkan Pak Agung membandingkan sinta dengan mahasiswi yg pernah dia coba. Ini pertama kali mereka memiliki pengalaman menjadi penguji sidang mahasiswi telanjang.

 

Sinta kemudian membuka celana para dosen 1 per 1 sampai mereka semua menunjukkan batang keperkasaan mereka. Sinta takjub dengan kontol pak abdul. Memang benar stereotype masyarakat apabila orang arab kontolnya gede. Rasa tak sabar ingin mencoba kontol pak abdul menghampiri sinta. Bagaimana apabila kontol gendut berurat dan panjang 20 cm itu ketika menjebol meki sinta yg sempit dan dengan tubuh yg langsing. Fyi, pak abdul adalah pria turunan arab berumur 55 tahun yg tinggi besar, dengan tinggi 185cm, berbadan kekar, hampir seperti deddy corbuzier. Reflek sinta mengulum kontol pak abdul dulu kemudian bergantian ke kontol lainnya yg tak begitu istimewa. Bahkan kontol pacar sintapun hanya kurang lebih setengah dari ukuran milik pak abdul. Dengan kontol pcar sinta saja sinta sudah bisa merasa nikmat, apalagi dengan yg ini. Puas membasahi ke 3 kontol para dosen dengan air liurnya, sinta merasa tak sabar dengan kontol pak abdul. Dia mengambil arah membelakangi pak agung, dan kepalanya berada di depan pak mastur, dengan tangan menopang tubuhnya di perut pak mastur. “save the best for the last” batin sinta. “ayo pak agung, masukin” kata sinta sambil lanjut mengulum kontol pak mastur. “wah kirain saya dapat giliran pertama” keluh pak abdul. Sinta mencabut kulumannya dari kontol pak mastur “sebentar ya pak, bapak nanti aja, ibarat kulit kfc, yg paling enak dimakan terakhir hahahaha” komen sinta. Mereka hanya tertawa tanpa tersinggung dengan ucapan sinta, ya memang postur tubuh dan bentuk kontolnya sudah berbeda jauh, mau bagaimana lagi. Sebelum memasukkan kontolnya, pak agung menjilat memek sinta terlebih dahulu. Putaran lidah pak agung di meki sinta membuat sinta berdesah dan melolong kenikmatan sambil mengulum kontol pak mastur. gerakan lidah pak agung semakin liar, seperti lidah spongebob di episode puja kerang ajaib. Gerakan lidahnya yg maju mundur dengan cepat sekali berulang kali menggelitik klitoris sinta. Menyadari sinta ingin orgasme dengan juruslidahnya. Pak agung menghentikan aksinya, dia langsung menancapkan kontolnya. Bleeeeesssss dengan mudahnya kontol pak agung langsung bersarang di vagina sinta. Ehhhmmmmmm, desah sinta masih dngan posisi mengulum kntol pak mastur. Pak Mastur masih nyaman dengan kuluman sinta yg begitu nikmat. Bibir kecil sinta terus saja menggosok gosok batang kontol pak mastur sambil terus dihisapnya seperti sedotan.

 

Pak Agung membungkuk dipngung sinta sambil menopang tubuhnya di payudara sinta. Gerakan majumundur mulai dilancarkan pak agung. Plak plak plak plak, suara paha pak agung ketika bertabrakan dengan pantat sinta. Emmmhhhmm ssss, eeeeehhhmmmmm eeehhmmmm aaah “cabut dulu pak, mau keluar” pinta sinta. Akibat orgasme yg kentang gara2 lidah pak agung tadi membuat sinta keluar dalam htungan detik. Tapi pak agung tidak mencabut kontolnya. Dia membiarkan kontolnya terbenam di vagina sinta untuk menikmati kehangatan semprotan cairan cinta sinta. Aaaah angettt. Komentar singkat pak agung sambil memejamkan mata menikmati semprotan sinta. Kembali pak agung memompa vagina sinta. Pak mastur pun tak mau kalah, dia memompa mulut sinta semakin cepat. Serangan dua arah ini membuat sinta tak henti-henti mendesah dan memejamkan mata saking nikmatnya. Sementara pak abdul masih sabar menunggu giliran sambil melihat persenggamaan live ini. tak lama kemudian pak mastur menunjukkan tanda2 ingin orgasme. Elusannya dirambut sinta berubah menjadi cengkraman di kepala bagian kanan dan kiri sinta, sambil menggerakkan kepala sinta maju mundur di padukan dengan gerakan pinggulnya yg seirama. Liur hangat sinta yg tak henti membasahi kontol pak mastur begitu nikmat hingga membuatnya orgasme. 5 semprotan sperma pak mastur langsung mengarah ke tenggorokan sinta. Sinta pun tau apa yg harus dlakukan. Dia telan seluruh sperma itu sampai tidak ada yg menetes ke karpet ruangan.

 

“AAAAAHHHHH” kata pak mastur.

 

“baru di bibir doang udh crot kau tur” ejek pak abdul.

 

“hahaha gapapa, kemaren udah waktu dia bimbingan”

 

“wah nyolong start kau, curang”.

 

5 menit kemudian giliran pak mastur yg ingin orgasme. Dia menarik kontolnya dan memutar tubuh sinta menghadap ke dia. Sinta menunduk memejamkan mata. Pak agung mengarahkan kontolnya ke muka sinta sambil terus mengocok kontol itu dan sperma pun mulai membasahi wajah sinta. Kacamata, bibir, pipi, hidung, dahi, semua rata oleh sperma pak agung yg begitu banyak. “aduh pak abdul maaf ya jd kotor gini” kata sinta merasa sungkan. “oh gpp sin, kamu jadi lebih cantik kalo gini. Makin nafsuin. Siap ya? Yuk” kata pak abdul sembari mengambil meja untuk singgasana sinta. Sinta duduk di pinggir meja sambil mengatur nafas yg mulai ngos2an. Sinta mengambil posisi duduk mengangkang. Terlihat vagina sinta mulai berkilauan oleh cairannya sndiri yg sediki meleleh keluar. Kepala kontol pak abdul sudah berciuman dengan bibir vagina sinta. Meskipun sudah basah tetap saja masih susah untuk masuk. Baru kepalanya saja sinta sudah merintih kesakitan. “pak pelan-pelan, sakit” kata sinta. “iya, susah nih, ga cukup, basahin dulu deh” pak abdul menyodorkan kontolnya ke mulut sinta. Kontolnya kini sudah berlumuran liur sinta. Begitu basah dan mengkilat. Kembali pak abdul mencoba menerobos masuk vagina sempit sinta. Masih belum bisa. rintihan sinta membuat pak abdul menarik kontolnya. “ga usah di tarik pak, paksa aja, saya bisa nahan kok” perintah sinta. “ok tahan ya”.

 

Pak abdul memegang pinggul sinta dengan tangan kiri, dan tangan kananya mengarahkan kontolnya. Setelah kepalanya masuk, tangan kanan pak abdul memegang sisi pinggul sinta yg lain kemudian menekan tubuh sinta ke arahnya sambil memajukan pinggulnya. “EEEEHHHMMMMMMMMMMMMM AAAAA” rintih sinta sesekali menggigit bibir bawahnya dan memejamkan matanya erat erat. Kontol pak abdul membuat sinta seperti merasakan pecah perawan untuk ke 2 kali. Begitu sakit tapi bikin sinta penasaran. Perlahan lahan kontol pak abdul terus masuk sedikit demi sedikit. “AAAAH, TERUS PAAAAAAAAK ehmmmmmmmmm” teriak sinta. Ke 2 dosennya yg sudah mendapat jatah masih terduduk istirahat sambil mengatur nafas, dan memasang pakaiannya 1 demi 1. “EEERRMMMM dikit lagiii, ga cukup nih sempit banget, tahan yaa” pak abdul memotivasi sinta. Sinta hanya mengangguk sambil meringis. “AAAAAAHHHHHH” ke 2 nya melenguh bersamaan. Pak abdul masih menahan kontolnya, belum melakukan pergerakan. Dia membiarkan kontolnya bersarang agar vagina sinta beradaptasi terlebih dahulu. Dada sinta yg nganggur tak disia-siakan pak abdul. Dia menyedot susu sinta bergantian kanan kiri kanan kiri sambil pelan pelan menggerakkan pinggulnya. Perlahan-lahan sampai sinta mulai mendesah enak. Pak abdul langsung menghajar sinta dengan gerakan cepat. “AAAH AH AH AAAAAHHHH ENAK BANGET PAAAK...AAAAAAAH AKU KELUAR”. Desahan sinta begitu keras sampai terdengar mas hasan. Akan tetapi pak abdul tak memberikan sinta waktu untuk orgasme, dia terus menggenjot sinta tanpa henti. “PAK BERHENTI BENTARRRRR, GA TAHAN BANGET PAAAAK AAAH”. Sinta pun keluar ketika sedang di pompa. 20 menit bertahan dengan posisi tu, pak abdul semakin mempercepat gerakannya. Dia segera mendapat orgasmenya. “AAAAH AAAAAHHHH ENAKNYA NI MEKI MAHASISWI CANTIK AAAAAHHH” kata pak abdul. “AAAAH AKU MAU KELUAR LAGI PAK, TERUSSSSS...ENAK BANGEEEETTT AAAAH”. Mereka ber 2 memberikan tanda-tanda ingin orgasme bersama. Pak abdul ingin mencabut kontolnya tapi kaki sinta langsung melingkar di pinggul pak abdul sambil menahan pak abdul. Dada sinta terus memantul akibat gerakan pak abdul. Sinta sudah di butakan kenikmatan. Dia tak peduli apakah nanti akan hamil atau tidak. Dan crooooooottttt benar saja. Sperma pak abdul bercampur aduk dengan cairan cinta sinta. Sinta langsung terkulai lemas di atas meja. Pak abdul pun ngos-ngosan meladeni sinta. Dia mengambil pakaian sinta untuk membersihkan kontolnya.

 

Ke 3 dosen pun segera berpakaian dan bersiap-siap meninggalkan ruangan. Sementara sinta yg masih terkulai lemas tak berdaya masih terbaring di meja dengan kaki menggantung dan cairan putih terus meleleh keluar dari vaginanya. Sinta seperti tak punya energi sama sekali disana. “makasih ya sinta, tenang aja nilai kamu A” kata pak mastur. ke 3 dosen pun beranjak keluar pintu ruangan. “mas hasan, giliran mas nih”.

PART 19 Asal Usul Sinta dan Anna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar