Part
19.1 ANNA
Anna
adalah wanita perantauan dari tanah sunda. Singkat cerita, selepas kuliah anna
melamar pekerjaan di salah satu bank terkenal di Indonesia. Nasib baik berpihak
pada orang good looking, tak perlu lama menganggur, panggilan kerja langsung meluncur
ke e-mail anna. Diterimalah Anna di bank yg dia lamar dengan penempatan random.
Keberuntungan anna tak sebanding lurus dengan kota dimana dia ditempatkan. Dia
di tempatkan Bank B** cabang kota dimana pak faisol berada. Di kota M ini Anna
memulai perantauannya tanpa sanak saudara, tak punya teman, seperti membuka
lembaran baru di hidupnya.
Setiap
bulannya aldi, anak pak faisol, selalu diperintahkan untuk menyisihkan hasil
dari bengkel untuk ditabung di bank B** tsb. Ketika putri dipinjam pak sugeng
dan pak rahmat, Aldi pergi ke bank seperti aktivitas rutin bulanannya.
Sebenarnya ini bukan kali pertama aldi bertemu dengan anna. Pertemuannya pun
hanya sebatas teller dan customer. Tak ada obrolan lebih lanjut dari situ. Tapi
kala itu berbeda, pandangan aldi ke anna tak seperti biasanya. Terbesit niat
aldi untuk memberikan bapak nya sebuah kado. Ditambah rasa sayang aldi kepada
putri membuatnya tak tega melihat putri terus menerus dibuat objek fantasy liar
bapaknya dan cenderung mengarah ke BDSM. Aldi mulai mengatur siasat, setelah
selesai dengan urusannya di bank, kebetulan motor aldi dan anna parkir
berdekatan. Aldi hafal dengan wilayah teritorinya. Jarak bank dan bengkel/rumah
aldi tak sampai 1 km. Dia mencari benda tajam disekitar, langsung saja di
tancapkannya paku yg dia temukan di ban depan motor anna. Aldi pun pulang
sembari menunggu mangsanya masuk perangkapnya. Jam menunjukkan pukul 4 sore,
tak lama lagi karyawan bank B** pulang. Benar saja pukul 5 tepat seorang gadis
manis langsing dengan kacamata dan rambut terkuncir hadir di bengkelnya dengan
mendorong motor maticnya sambil mengenakan blouse biru dan rok span abu-abu.
Otomatis seluruh pelanggan bengkel langsung auto fokus ke arah Anna. “ada apa
mbak?” sapa aldi. “emm ini mas, ketusuk paku, aduh apes banget deh, tolong ya
mas” jawab anna. “oh bisa kok mbak, tapi antri ya, saya selesein 2 motor ini
dulu”. Ada 2 motor pelanggan aldi, vixion jari-jari dengan warna yg amat
terang. 1 lagi matic hmmberr dengan velg jari2 berwarna pelangi. Sang empunya
motor tersebut pun tampak seperti pria usia 18 tahun dengan rambut pirangnya,
kulit hitam, kaos kedodoran bercorak racing team, khas jamet kabupaten. Jelas
saja jamet-jamet tersebut sesekali melirik ke arah anna sambil membayangkan
memiliki pasangan sesempurna dia.
Sesekali
siulan2 terlontar dari bibir pria alay tersebut. Godaan2 menggelikan terus
mereka lontarkan kepada Anna. Anna pun risih dibuatnya. Beruntung motor 2 jamet
itu sudah selesai diservis. Pergilah mereka meninggalkan Anna ber-2 dengan
aldi. “maaf ya mbak jadi risih karena pelanggan saya” kata aldi. “oh gapapa
mas, bukan salah mas kok, ngomong2 kamar mandi dimana ya mas?” tanya anna. “wah
kamar mandinya di belakang rumah mbak, mari saya antar”. Berjalan lah mereka beriringan
menuju kamar mandi. didepan pintu aldi mempersilahkan Anna masuk. Selangkah
ketika Anna mendahului Aldi, dia langsung menyekap mulut Anna, menariknya
menuju kamar kosong tempat stock spare part bengkelnya. Kamar 3x4 penuh debu
dan kardus berisikan stock sparepart dagangan bengkel. Dengan seluruh tenaga
aldi mengikat tangan anda ke besi di atas dinding tempat knalpot racing di
gantung. Tangan anna menggantung terikat tali di besi tsb. “mas tolong,
lepaskan saya, jangan perkosa saya, tolooong” pinta anna. Aldi tak menjawab,
sembari menarik paksa celana dalam Anna. “hei hei, apa ini
berisik-berisik.....wah pinter juga kamu nyari barang bagus. Sini-sini jangan
di sumpal pake sempak dia, pake ini aja” tiba-tiba pak faisol ada di pintu
kamar. Pak Faisol langsung saja membuka kolornya, kemudian celana dalam
hijaunya. Dia membentuk sempak tersebut menjadi bulat dan memasukkan ke mulut
Anna. “ehmhmmmmm mmmmmmm” anna memberontak menggeleng2kan kepalanya agar sempak
tersebut tak masuk ke mulutnya. Tapi apa daya tenaga wanita mungil jelas kalah
dengan tenaga 2 lelaki dewasa. Sementara CD anna yg sudah di ambil, aldi
masukkan ke liang vaginanya. Air mata terus menetes diwajah anna. “kamu balik
ke depan aja, biar cewe ini bapak yg urus” kata pak faisol ke aldi. “iya pak”
sahut aldi.
Secara
paksa Pak Faisol membuka seluruh seragam anna. Yang tersisa hanyalah celana
dalam anna yg nyempil di sela-sela vaginanya. Teriakan anna tak berarti apa,
airmatanya terbuang sia-sia. “ayo coba teriak lagi....ayooo” perintah faisol. EHMMMMMM
EMMMMMM. “lepaskan aku” maksud anna. PLAAAAKKKK. Cambukan dari sabuk pak faisol
mendarat di payudara kiri anna. EMMMMMMMMMM. Anna merintih kesakitan. Bukan
ampunan yg dia dapat, melaikan cambukan lain di payudara kanan anna. PLAAAK,
PLAAAAK PLAAAAAK. Noda merah mulai muncul di tubuh anna. “masih mau teriak? Ayo
teriak lagi”. EHMMMMMMMMM. Plaaaaaak, cambukan kali ini mengarah ke paha putih
anna. Anna mencoba menahan sakitnya, tak teriak sedikitpun. “nah pinter” kata
pak faisol sambil membelai pipi anna. Beranjaklah pak faisol meninggalkan anna.
19.2
SINTA
Faisol
seperti mendapatkan jackpot, setelah mendapatkan anna, tepat keesokan harinya
datang sinta.
Pacar
Sinta mendapatkan info dari salah satu temannya. Ternyata cara licik sinta
dalam mendapat nilai, bocor. Ketika sinta sidang skripsi yg berujung digangbang
dosennya, doni, sahabat pacar sinta lewat di depan lab tempat sinta sidang.
“don, mau nobar gk? Jangan direkam ya” kata mas hasan ke doni. Mereka sudah
sering nongkrong bareng. Jadi doni dan mas hasan seperti tidak ada gap disana.
Dan doni pun menjadi mahasiswa kepercayaan mas hasan untuk membantu pekerjaan
mas hasan. Diam-diam doni merekam kejadian itu tanpa sepengetahuan mas hasan,
rekaman 19 detik itu cukup sebagai bukti untuk diceritakan ke pacar sinta. Tapi
doni masih ga tega untuk merusak hubungan sahabatnya. Dia simpan video tersebut
sembari mengumpulkan nyali untuk menceritakan ke pacar sinta. Beberapa bulan
setelah wisuda berselang. Sinta bekerja disalah satu perusahaan di kota S sebagai
marketing. Sementara pacarnya masih belum bekerja, kerjaannya nongkrong kesana
kemari dengan doni dan beberapa teman se-gengnya. “eh ada bokep viral nih,
artis G” kata doni membuka obrolan di tongkrongan. “mana coba?” sahut pacar
sinta. Doni menunjukkan video yg viral tersebut dengan memberikan Hpnya.
“wiiih
mulus bgt don”
“namanya
jg artis broo, perawatan mahaaal”
“1
doang? Ga ada lagi apa?” tanya doni sambil menslide-slide folder video di HP
doni. Sialnya, pacar sinta menemukan thumbnail video yg lokasi dan pemainnya
nampak tak asing. Di playlah video tersebut. “eh bentar,, emmm annu aku mau
nelpon mamaku” jawab doni sambil merebut HP nya.
“video
apa itu, mana liat”
“yg
mana?”
“YANG
TADI ANJING MANA LIAT, ITU SINTA KAN?? IYA KAN??? MANAAA” bentak pacar sinta
“bro,
bukan, ini vina” jawab doni beralasan.
“IYA
MANA JANCOK, LIAT” jawab pacar sinta sambil merebut kembali HP doni.
“ini
vina??? Ini???? kenapa kau ga bilang anjing, video kapan ini? gini ya, kau tau
kelakuan busuk sinta tp ga bilang aku?” kata pacar sinta.
“maap
bro, aku takut hubunganmu rusak gara-gara aku”
“ga
gini caranya don, anjing lah, kalo kau mau aku maafin, besok bantu aku”
Keesokan
harinya sinta diajak pacarnya menuju tempat dugem. Lengkap dengan 3 orang teman
se-gengnya. Mereka semua mencekok i sinta dengan vodka dan beberapa minuman
beralkohol lainnya. Sinta yg terus dipaksa, apalagi pacarnya pun jg ikut
mengompori sinta. Glek glek glek. Beberapa botol vodka dan whisky mereka
habiskan sambil joget-joget. Tak lupa pacar sinta mencampuri obat tidur di
minuman sinta. Yg joget hanya para lelaki, sementara sinta sudah teler. Porsi
minum sinta sengaja di beri lebih banyak dari pada yg lain sampai kesadaran
sinta hilang. “dah ga sadar tuh, buruan angkut don” perintah pacar sinta. Sinta
pun di bopong 2 orang menuju mobil. Langsung saja mereka bawa ke apartemen
doni. “menurut kalian, pacarku cantik ga?” kata pacar sinta. “c-cantk lah bro”
jawab teman-temannya. “mau coba ga? Kalo mau pake aja, kalo udh bilang aku, aku
mau ngroko aja di depan” jawab pacar sinta. “s-seriusan bro? g becanda kan?
Buset, dari dulu aku pengen bgt nyobain sinta, akhirnya kesampean juga” jawab
salah satu temannya. “iya pake aja, gapapa, dah jijik aku liat lonte murahan
kaya dia, mau kalian apain aja jg bebas, dah ya aku ke depan dulu”. Beranjaklah
pacar sinta menuju balkon apartemen untuk meroko sambil menunggu teman-temannya
mengeksekusi pacarnya.
Desahan-desahan
teman pacar sinta terdengar sampai balkon. 1 jam berlalu, pacar sinta menoleh
ke arah sinta dan teman-temannya. Semua sudah terkulai lemas. Sementara sinta
masih belum sadar dari tidurnya. Kondisi sinta sudah telanjang bulat, dressnya
terlempar di lantai. Tampak sperma teman-temannya masih meleleh keluar dari
vagina sinta, ada yg di perut, muka, dada. “bro, masih belum puas ni aku,
bantuin seret ni lonte ke kamar mandi sini” perintah pacar sinta. Sinta di
geletakkan begitu saja di lantai kamar mandi. “sini kalian, don kau rekam aja
adegan yg ini, muka kita jan smpe keliatan”. 3 orang pria berjajar melingkar
sinta, smentara doni menjadi kameramen. Cuuuuuuuuurrrrr. Mereka mengencingi
sekujur tubuh sinta. Ahahahahha, tawa riang menggema di seluruh ruangan.
“sekarang kalian mandiin dia, sampe bersih, pake in baju, terus bawa ke mobil,
aku tuku di bawah...dendamku belum berakhir”. “SIAP BOSSS” jawab temannya.
Hampir sejam berselang, datanglah teman-teman pacar sinta di parkiran sambil
membopong tubuh lemas sinta. “udah nih, mau kemana kita? Terminal” jawab pacar
sinta
Meluncurlah
mobil yaris putih tersebut menuju pintu keluar terminal, tempat bus berangkat.
“PAK SINI” panggil pacar sinta ke sopir bus yg baru hendak berangkat. Sambil
membisikkan niat busuknya. Wajah si sopir langsung menyeringai bahagia, bus
langsung di berhentikan tepat di depan mobil. Mereka bergotong royong
memasukkan sinta ke dalam bus. Sinta di dudukkan saja di kursi paling belakang.
Pukul 3 dini hari, seorang wanita cantik mulus, tak sadarkan diri, berpakaian
seksi, berada di dalam bus ekonomi yang seluruh penumpangnya pria, 9 pria, 1
kernet, 1 sopir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar