Kisah Felicia Jadi Budak Sex Chapter 2

 PART II


“Dibuka donk mulutnya..jangan mingkem terus… hehe”

Aku pun mulai membuka mulutku sedikit dan lidah pak Tarjo langsung melahap bibir dan mulut ku dengan penuh nafsu. Liur Pak Tarjo sudah belepotan berantakan di sekujur muka ku. Bibir , pipi, idung, mata, seluruh muka ku sudah habis dijilat dan di cium olehnya. Lalu pak Tarjo kembali sibuk menghisap dan mengemut payudara ku dari satu ke yang lain nya seakan2 ia tidak pernah puas melahap payudara kecilku.

“gimana non felis?? Enak kan?? Hehe” goda pak Tarjo.

Aku Hanya bisa diam dan membuang mukaku ke samping . Aku ingin semua ini cepat berakhir… aku jijik dengan bau bdan , bau mulut dan kondisi ku skrang yang sedang bercinta dengan seorang tukang bangunan..

Tapi kenapa?! Kenapa aku merasa keenakan?! Sensasi ini belum pernah aku rasakan.. dan aku seakan tergila2 dengan semua ini.. seperti kecanduan.. aku ingin terus merasakan sensasi ini!! Aku tidak lagi meronta2 melawan. Kakiku bahkan sekarang seperti sedikit “memeluk” pak Tarjo. Bahkan tanpa aku sadari dari tadi aku sudah tidak lagi berkata “jangan” .. aku hanya diam.. entah karena aku pasrah atau lebih karena aku keenakan.. Sekarang aku mengerti kenapa teman2ku banyak yang sudah melalukan Seks dengan pacar atau bahkan hanya sekedar FWB (Friend With Benefit) mereka.

“Non Feliss… jawab donk.. diem brarti iya enak lho” kata pak Tarjo yg tiba2 mencubit puting payudara kanan ku. Dan tiba2 berhenti menggenjotku dan penis hitamnya hamper keluar dari liang kewanitaanku.

“Aww!! ii iya Enakk .. e ehh gaak! G gakk! B bukan itu mksd akuuu uhhhh nnghhhh aaahhhh” belom sempat menjelaskan Pak Tarjo menambah kecepatan genjotan nya.

“kann.. dbilang jga apa… keenakan kan haha dasar sok Munafik lu non ” kata pak Tarjo sambil meremas payudaraku dan mencupang puting kanan ku sampai berbekas.

“g gakk .. g gakk kok..aanghhh b bkan itu maksd aku..hahhh hnnghh” aku cm bisa mengerang dan menahan malu untuk mengakui kalau aku sekarang sudah dilanda birahiku dan aku ingin terus digenjot oleh penisnya. Liang kewanitaanku terasa seperti ingin terus disumpal oleh penis hitam panjangnya.

“aaghhh p pakk.. a aku p pengen pipis.. ahh” aku mencoa mendorong badan pak Tarjo. Aku tak tau ini perasaan apa, tapi aku merasa ingin pipis dan seperti kemaluan ku ingin menyemburkan sesuatu. Tapi pak Tarjo seakan tidak peduli dan terus menggenjot liang kewanitaanku. Lalu aku pun tak tahan dan akhirnya aku mencapai orgasme pertamaku.

“Annnghhhh Haaaaaaaahhhhh nnghhh” badan ku mengejang seperti terkena setruman. Pantat ku terangkat naik dan punggung ku melengkung karena sensasi orgasme yang baru pertama kali aku rasakan. Pak Tarjo memeluk badan ku dan terus menggempur liang kewanitaanku dengan cepat. Aku semakin kehilangan kesadaran dibuatnya. Pak Tarjo kembali melahap bibir dan lidah ku dengan buas. Entah kenapa kali ini ak tidak banyak melawan. Aku malah mulai sedikit demi sedikit membalas permainan lidah pak Tarjo di dalam mulutku. Ini First kiss ku. Pertama kali nya aku ciuman dan aku ciuman dengan seorang tukang bangunan. Aku menyesal kenapa aku tidak mengenal semua hal ini lebih dulu. Ternyata seks itu benar-benar nikmat.

Entah sudah berapa lama Pak Tarjo menggenjot liang kewanitaaanku dengan penis hitam panjangnya. Aku mulai mengintip sedikit ke bawah, melihat bagaimana penis hitam Pak Tarjo menggenjot keluar masuk dari liang kewanitaan ku. Jujur aku merasa bahwa penis hitam itu tidak lagi menakutkan tapi menggiurkan.

“Ughh bapak mau kluar nih.. ughhhh” kata pak Tarjo sambil meremas kedua payudara kecilku.

“Awwhh sshh Ja jangan di dalam pak.. s saya mohon” ucap ku memohon . Aku belum mau hamil. Masa depan ku masih panjang dan aku juga tidak mau mengandung anak seorang pribumi seperti pak Tarjo.

Pak Tarjo pun menarik penis hitam nya kluar dari liang senggama ku.

“Iya deh non ga bapak tembak di dalem. Tapi ganti nya, Non Felis harus sepongin kontol bapak hehe “ kata Pak Tarjo sambil membuka ikatan tali raffia yang mengikat pergelangan tangan ku, lalu membuka tanktop ku, satu2 nya kain yang masih melekat di tubuhku, sehingga sekarang aku benar2 telanjang tanpa sehelai benang pun yang menutup tubuh ku. Setelah itu Pak Tarjo turun dari ranjang dan duduk d kursi meja belajar di samping ranjang ku.

Entah mengapa.. tanpa melawan dan banyak bicara aku turun dari ranjang dan berlutut di depan pak Tarjo. Tangan ku meraba paha dan selangkangan pak Tarjo. Kupandangi penis di depan mukaku yang hitam panjang dan berurat itu. Sekarang aku baru melihat penisnya pak Tarjo lebih jelas dari dekat.Entah aku sudah gila atau apa, tidak pernah terbayangkan aku berada di situasi seperti ini. Berlutut, Telanjang, Di depan selangkangan seorang lelaki separuh baya, yang sedang menunggu ku untuk mengulum batang penis hitam nya yang panjang dan berurat.

Dengan malu2 aku mulai menggenggam batang penis pak Tarjo yang masih basah dengan cairan kewanitaan ku sehabis pak Tarjo menyenggamai liang kewanitaan ku dari tadi.

“Ayo ngapain bengong non, cepetan di sepong.” Perintah pak Tarjo

“enghh I iya pak..” jawabku dan aku mulai mendekatkan muka ku ke selangkangan pak Tarjo dan membuka mulutku. Aku mulai mencium bau amis dan bau pesing dari selangkangan pak Tarjo. Aku masih tidak tau harus berbuat apa. Selain karena aku masih shock dengan kondisi ku sekarang, aku juga tidak tahu penis pak Tarjo harus aku apain. Aku belum pernah melakukan semua ini.

“Angghh auhh s sakit.. ampunn pak” tiba2 pak Tarjo menjambak rambut ku hingga aku mendongak dan menatap wajah buruk rupa nya dari depan selangkangannya.

“Lama ah lu non, sini bapak yang ajarin aja” kata Pak Tarjo dengan nada agak kesal dan langsung membenamkan penis hitam panjang nya ke dalam mulut ku yang kecil mungil. Dengan menjambak rambut ku kasar, Kepala ku mulai dgerakan maju mundur, hingga Penis pak Tarjo mulai keluar masuk dari mulut ku.

“aauuhhhmmm mmhh nghh ukhhh uhmmmm mmhh mmhh gglkkkk uhukk mmhh” aku cuma bisa pasrah mulut ku dijadikan liang senggama kedua oleh pak Tarjo. Aku sudah tidak peduli lagi dengan keadaanku. Aku menerima kondisi ku sekarang menjadi korban pelampiasan nafsu birahi pak Tarjo. Aku mencoba membayangkan penis pak Tarjo seperti permen lollipop, dan lidah ku mulai bermain menjilat batang penis pak Tarjo di dalam mulut ku.

Selang beberapa menit, penis pak Tarjo semakin mengeras dan bisa aku rasakan di dalam mulutku, penis pak tarjo berkedut2 di dalam mulut ku. Kepala penis nya sudah sedari tadi merombak masuk ke dalam mulut mungil ku dan menabrak ujung tenggorokan ku. Ditambah lagi rambut kemaluan pak Tarjo tepat di depan hidungku. Aku sangat ga suka dengan adanya public hair. Itu sebabnya aku selalu rajin mencukur rambut ketiak dan rambut kemaluanku. Aku serasa ingin muntah.

“Ugghhh bapak ngecrottt non..telen yak hhaha ughh” pak Tarjo terus menjambak rambutku dan menggerakan kepala ku lebih cepat. Aku mulai merasakan kedutan dari ujung penis pak Tarjo lalu pak Tarjo pun menembakkan semburan spermanya di dalam mulut mungil ku. Aku bisa merasakan hangatnya cairan sperma pak Tarjo di dalam ujung tenggorokanku dan mulai memenuhi mulut mungil ku. Aku tak bisa melawan karena rambut ku masih djambak dan pak Tarjo terus menempelkan kepala ku ke selangkangannya sehingga penis pak Tarjo tetap terbenam di dalam mulut ku. Aku pun tak punya pilihan lain selain menelan sperma pak Tarjo , dan dengan terpaksa aku pun menelan sperma pak Tarjo dalam sekali tegukan. Rasanya aneh sekali.

“Gluppp rrgghh uhukk” aku tersedak oleh penis pak Tarjo yang terus dia benamkan di ujung tenggorokanku.

Sudah sekitar 1-2 menit pak Tarjo membenamkan penisnya di mulutku. Pak tarjo hanya duduk bersandar dengan kepala mendongak di kursi meja belajar ku dengan selangkangannya yang terbuka lebar dan aku berlutut di lantai , di antara kedua kaki nya dan kepalaku berada di antara kedua pangkal paha nya dengan penis hitam besar nya bersarang di mulutku. Entah sampai kapan dia ingin terus di posisi seperti ini. Mungkin pak Tarjo masih percaya ga percaya dengan betapa beruntungnya dia sekarang. Seorang pribumi tua, Tukang bangunan, bisa menikmati tubuhku, seorang perawan Chinese yang bahkan belum pernah dijamah siapapun. Bahkan sekarang aku telanjang dan berlutut pasrah menjadi pelayan nafsu bejadnya.

Setelah pak Tarjo puas, ia menarik kepalaku sehingga penisnya pun keluar dari mulutku. Aku bisa melihat penis pak Tarjo yang basah mengkilat dengan liurku. Bahkan liur ku menggantung seakan menyambungkan bibir dan lidah ku dengan penis pak Tarjo. Lalu pak Tarjo bangun dari kursi meja belajar ku dan berjalan ke arah pintu kamar ku.

“Makasih lho non, memek sama mulut non mantep banget hehe lumayan lah buat pemula kyk non.. kalo non mau di ajarin ngentot lagi.. telepon bapak aj yah hehe tau nomor bapak kan?” kata pak Tarjo sambil memakai celananya. Pak Tarjo keluar kamar dan langsung membereskan barang2nya lalu aku mendengar bunyi pagar dibuka, berarti pak Tarjo benar2 sudah pulang. Sedangkan aku masih terduduk lemas di samping ranjang ku, dengan badan telanjang ku yang bercucuran keringat karena AC di kamar ku belum aku nyalakan dari tadi. Kamar tidur ku menjadi pengap dan dipenuhi dengan bau keringat karena dari tadi kami berdua bergumul di kamar tidurku tanpa AC dan sekarang aku baru mencium bau badan ku yang sudah bercampur dengan bau badan pak Tarjo.

9605971338355701.jpg


Aku masih shock dengan semua ini. Aku cuma bisa menatap cermin di hadapan ku. Aku melihat tubuhku terduduk lemas di lantai dengan badan telanjang. Aku menatap jijik ke tubuh perempuan yang ada di cermin itu. “Dasar cewek ga tau malu! Cewek murahan! Mau aj di perawanin sama seorang tukang bangunan..” aku memaki perempuan yang ada di cermin itu di dalam benakku.“Lu doyan pula dipake sama seorang tukang bangunan kayak bgtu.. yg umurnya aj udh lebih dari dua kali umur lu.. dasar perempuan murahan!! Pantesnya lo tuh ngobral badan lu di pinggir jalan.. jadi pelacur sana!!” aku mengungkapkan semua kekesalanku kepada perempuan yang aku lihat duduk telanjang di lantai menghadap cermin, dengan badannya yang bau keringat, payudara dan dadanya penuh dengan bekas cupangan yang mewarnai kulit putih mulusnya, rambut nya yang biasa rapi dan wangi kini berantakan dan lepek dengan bau keringat seperti habis berolahraga seharian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar