PART 2 SEMUA INI GARA-GARA MOTOR MOGOK
“pak, tipis banget nih sempak,
langsung keliatan memeknya nih, anjing gk ada bulunya ni meki, harta karun
bener ini sih” Kata aldi anak pak faisol. Sementara pak faisol tidak menghiraukan
perkataan aldi, dia sibuk melumat mulutku, memasukkan lidahnya ke rongga
mulutku, menghisap lidahku keluar, bahkan sampai meminum ludahku dengan tangan
kanannya yg masih meremas susuku dari luar baju.
Tak berselang lama pak faisol
mendudukkan ku, membuka resleting belakang bajuku, dan menurunkan 1 lengan
bajuku. Kini BH ku terlihat jelas, berwarna putih motif bunga warna pink,
kemudian pak faisol dan 2 bapak lainnya membuatku agar tidak bergerak sama
sekali, dan mereka menarik paksa BH ku sampai talinya putus, di lemparnya BH ku
ke arah pak rahmat. Reflek pak rahmat langsung menciumi BH ku. Sekarang
posisiku telentang, dengan 1 tangan di duduki pak rahmat, pak sugeng memainkan
tangan kanan ku, menggosok2an tangan kanan ku ke kemaluannya, aldi menduduki
kaki ku menciumi selangkanganku dari luar celana dalamku yg masih terpasang dan
yang terakhir pak faisol, masih asyik dengan bibirku dan susu kanan ku yg sudah
terlihat, sementara susu kiriku masih terbalut dress panjangku, entah kenapa
mereka tidak mau menelanjangiku, bahkan untuk susuku saja hanya susu kananku yg
dikeluarkannya. Aku masih mengenakan hijab hitamku, kacamata, dress yg sudah
terbuka sebelah, dan leggingku yg entah di lempar kemana setelah di robek oleh
aldi.
Tangan kiri ku sakit sekali,
sedari tadi di duduki pak rahmat, sepertinya peredaran darahku mati. Dan tangan
kanan ku tidak berdaya, setiap aku menggenggam tanganku, pak sugeng meremasnya
keras sekali, mau gam au harus aku buka, dan menuruti maunya sehingga aku
mengelus2 kemaluan pak sugeng dari luar celanaya. Tiba2 pak sugeng membuka
celananya, mengeluarkan batang kemaluannya yg hitam, berkeringat, dengan urat
biru mengelilinginya. Sungguh pemandangan menjijikan, ini pertama kalinya aku
melihat kemaluan pria dewasa secara langsung. Dan kemaluan pertama yg kulihat
adalah milik bapak tua kotor dengan kontol menjijkan ini, tidak bisa
kubayangkan apabila kontol bapak2 ini menerobos masuk ke vaginaku yg masih
pink, tidak terjamah, terawatt, sering cukur bulu ini.
“kenapa harus seperti ini,
kenapa kesucian yg kujaga selama ini harus berakhir seperti ini….yg kubayangkan
adalah aku mendapatkan suami tampan, mapan, sukses, wangi, terawatt, dan aku
menikmati persenggamaan tersebut…tapi apa yg kudapat? Bapak2 tua kotor bau oli
dan keringat, dengan kotol hitam beruratnya yg juga berkeringat yg saat ini
sedang ku kocok” ucapku dalam hati sambil menangis. Bukannya malah iba, mereka
justru malah semakin bernafsu ketika melihatku menangis.
Faisol : “jangan nangis dong
mbak cantik, tangisanmu gk membantu apa2, malah bikin kita2 makin nafsu
ahahahaha, ya ga bro?”
Sugeng : “hahaha bener, kaya
bokep2 jepang yg kita liat, cewenya pada teriak2 nangis2, dikira kita kasian?
Yg ada malah pengen ngicipin ni kamu mba”
Sementara pak rahmat masih
sibuk mencium aroma BH ku tanpa sepatah kata sedikit pun.
Sedangkan aldi, mengggosok2
kemaluanku dari luar celana dalamku. Rasa nikmat mulai terasa dari situ, aku
mulai begitu sedikit permainan ini setelah kemaluanku merasakan sentuhan. Dari
tadi permainan yg di berikan bapak2 ini begitu kasar, susuku di remas, putingku
di cubit, mulutku di ludahin, tangan diduduki dan tanganku yg lain di paksa
meremas kontol yg berkeringat. Rasa becek di tanganku karena keringat kontol
itu membuatku jijik tp tidak ada pilihan lain. Mungkin aldi karena masih muda,
pernah melakukan ini dengan pacarnya, sehingga tau cara memperlakukan area
sensitif wanita, entahlah. Sementara bapak2 ini?? Aku berasumsi mereka sudah
lama tidak merasakan sensasi sex yg sempurna, karena istri mereka mungkin sudah
tua, gendut dan tidak menggairahkan lagi, sehingga mereka melampiaskannya
padauk dengan kasaaar sekali, mungkin saja.
Puas pak faisol melumat
mulutku, dia kini meghisap salah satu putingku yg sudah telanjang, dengan
tangannya yg lain meremas susuku dari luar dress ku. Sekarang mulutku terlepas
dari cengkraman mulut pak faisol. Aku mencoba berteriak “TOLOOOOOONG, SAYA DI
PERKOSA, TOLOOOOONG……TOOOOOLLOOOHAPPP..HMM MHMMMM MMMM” mulutku di sumpal
celana dalamku, tapi, kenapa celana dalam ini berair? Apakah aku sudah orgasme?
Entah kapan aldi melepas celana dalam ku, kejadian itu begitu cepat. Sekarang
vagina pink mulus ku terlihat.
Faisol : “sekarang masih
untung kamu Cuma disumpel sempak, sekali lagi teriak aku tampar pipi mulusmu
ini”
“HMMMM MMMMMMM MMMMMMM”
*PLAAAAAAK….
Pak faisol menamparku keras
sekali sampai pipiku memerah, aku menangis lagi.
“UDAH DIBILANGIN DIEM YA DIEM,
SUSAH BANGET NURUT….KAMU INI MAU DIBIKIN ENAK SAMA KITA2, UDAH NURUT AJA”
dari sini, aku menyerah,
usahaku untuk melepaskan diri tidak ada gunanya, malahan tenaga ku terkuras
habis, aku pasrah, lemas, hanya bisa menangis, untuk berteriakpun tak sanggup
karena mulut ku disumpal celana dalamku. Ternyata benar mereka tidak punya
hati, perlakuannya kasar sekali. Pak faisol masih tetap nenen di susuku, tangan
kirinya meremas susu ku yg lain yg masih terbungkus dress, dan tangan kananya
menyibak rok ku, menggosok2an jari kotornya yg hitam penuh oli ke dalam vagina
ku, mencari klitorisku, anaknya, aldi, seperti paham apa yang harus di lakukan.
Dia mengangkangkan kaki ku, mempermudah bapaknya untuk menusuk2 vagina ku
dengan jari tengahnya.
“kenapaa, kenapaa….vagina yg
kurawat selama ini, kupersiapkan untuk suamiku kelak, harus di renggut oleh
jari hitam kotor ini, dan kenapa ini sakit sekali…padahal Cuma 1 jari, apakah
karena aku perawan? Apalagi hijabku, tolonglah di lepas dulu, aku tidak ingin
dikotori ketika masih ada atribut agama melekat di tubuhku” aku hanya bicara
dalam hati, berharap semua ini hanya mimpi. Tapi tidak, ini nyata, dan sakit
sekali.
Pak faisol terus menusuk2
vaginaku, sambil menghisap pentilku, menggit2 pentilku. Kejadian itu berlanjut
terus menerus. Bagaimana dengan ke 3 rekannya? Mereka tetap memegangi tanganku,
mengangkangkan kakiku, semua hanya untuk pak faisol, mereka menaruh respect
kepadanya selaku owner bengkel. Kalo dia tidak buka bengkel, takdirku mungkin
tidak akan berakhir disini.
Kocokan pak faisol di vaginaku
semakin kencang, rasa sakit mulai sedikti berkurang, berganti dengan kenikmatan….”aah
perasaan apa ini, aku jijik, tapi kenapa aku menikmati permainan orang2 tua
laknat ini”
kemudian pak faisol
berhenti…aku mendesah meskipun mulutku tersumpal celana dalam, tapi desahannya
jelas masih terdengar “HMMMPPPSSHHH”
sugeng :” wah mendsah dia bro
wkwkwk, udah kerasa enak y mba cantik?”
Rahmat :”lanjutin sol, bikin
crot ni cewek biar tau enaknya”
Tak pakai basa basi, pak
faisol melanjutkan permainannya, memasukkan jari kotornya lagi kedalam
vaginaku, mengocoknya kencang sekali. Ritme nya semakin cepat dari biasanya,
membuatku menggigil dan meronta-ronta, badanku terangkat dengan sendirinya,
mataku terpejam, tangisanku sedikit berhenti, mulutku mangap meskipun masih ada
celana dalam dimulutku. Tanpa sadar ku gigit dan ku hisap celana dalamku,
padahal ada air vagina ku disana, dan aku meminum air vagina ku sendiri. Aku
merasakan geli yg teramat sangat, tidak bisa ku tahan lagi, aku orgasme
“eeeeehhh, AAHHHHH,,
HMMMPPPSSSHHH,, AAAAAAAAAAAAAAAAH” aku berteriak dari balik celana dalamku,
vagina ku mengeluarkan air putih banyak sekali, sampai muncrat seperti kencing
“WOOOEEEE, SQUIRTY DIAAAA”
kata mereka sambil bersorak sorai seolah mendapat dorprize.
Aku lemas, tidak bisa
menggerakkan badanku, malah badanku bergerak dengan sendirinya. Perutku
terangkat, mataku merem melek, badanku gemetar menggelinjang, merasakan geli.
Serasa syaraf disekujur tubuhku seperti di setrum, gelinya bukan main. Dan
vaginaku? Masih mengucurkan air putih tanpa henti.
Melihat pemandangan itu, pak
faisol makin nafsu, dia berganti posisi dengan anaknya, dia mengangkat kakiku,
menjilati sekujur vaginaku, lidahnya merasuk ke dalam liang senggamaku. Ketika
lidahnya tak sengaja menyenggol Gspot ku tubuhku bergetar lagi, dia meminum
semua cairan vaginaku “kok ga jijik ya, itu kan air dari kelamin yg biasa aku
buat untuk kencing” hanya itu pikirku, tapi….enak
Sembari menunggu pak faisol
selesai dengan permainannya, ke 3 rekannya sadar, aku sudah lemah tak berdaya,
tidak ada tenaga lagi, dan mungkin aku akan pasrah kesucianku di renggut mereka
ber 4. 3 org tersebut melepaskan cengkraman mereka, mereka bergantian
menciumku, meremas susuku, menjilat dahiku, mata, hidung, pipi, mengenyot
putingku seperti bayi, menggigit2nya dan menghisapnya.
Sekujur tubuhku dijilatin oleh
mereka, tubuhku basah oleh air liur. Tanpa henti mereka melakukan permainan
lidah ke sekujur permukaan kulitku dari wajah sampai kaki. Rasa geli kembali
menyelimutiku
Aku tidak kuat lagi, aku ingin
kencing, aku kebelet kencing, ditambah rangsangan geli dari mereka ini
membuatku tak dapat lagi membendung air seni ku. Aku kencing, dari cairan putih
agak kental, sekarang cairan kuning cair menyrempot dari vaginaku. Mereka
menghentikan sementara permainan mereka. Melihat ku kencing dengan posisi
telentang dengan memakai baju lengkap dengan hijab dan kacatama meskipun susuku
menonjol 1. Aku malu, aku menangis lagi….aku kencing, dan ditonton 4 orang
laki2, sungguh pengalaman memalukan
“HAHAHAHAHAHAA KENCING DIA”
kata mereka
Rahmat :”iya, bisa2 nya lagi
di grepe2 malah kencing wkwkwk”
Aldi : “kelewat enak kali om,
atau geli kali ya kita jilatin hahahaha”
Aku menggelinjang (lagi), tubuhku bergetar, entah kenapa kencing kali ini begitu nikmat, rasanya beda seperti biasanya aku kencing, kencing kali ini membuatku merem melek, padahal yg keluar juga air kencing seperti umumnya. Kemudian pak faisol menarik celana dalamku dari mulutku “BWAAAHH, haaaaah” aku menarik nafas seperti sudah lama menyelam. Pak faisol membersihkan vagina ku dengan celana dalamku. Membersihkannya dari air kencing tadi, membersihkan paha, pantat, vagina, dan semua yg terkena cairan kencingku. Kemudian
Dia memasukkan lagi celana
dalam itu ke dalam mulutku. Mataku melotot “HAAAH, INI KAN AIR TADI, AIR LIUR
DAN AIR KENCINGKU MERESAP JADI 1 KE CELANA DALAM INI? SEKARANG ADA DIMULUTKU,
SEMUA CAIRAN MENJIJIKAN MILIKKU KU MINUM SENDIRI,, HWEEEEK” ingin ku muntah
tapi tidak bisa. Pak faisol memberikan kode ke teman2 nya untuk pergi, dia
ingin ditinggal ber 2 untuk quality time denganku. Dia tau aku sudah tak
berdaya, tenaga ku habis dia bisa mengatasiku sendirian karena aku pun juga
sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi kedepannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar