3

 

PART 3 KENIKMATAN TIADA TARA



Sebelum meninggalkanku ber 2 dengan pak faisol, mereka bertanya

“mau di bantu nelanjangin ga nih?”

“oh ga usah, aku pengen nikmatin ni cewek waktu hijaban”

“oke deh, sama kalo gitu” 

HA?? SAMA?? Aku akan di gilir 4 orang dengan hijab masih menempel?? 

Setelah kami ditinggal ber 2 di dalam ruangan, pak faisol menarik celana dalam yg menyumpal mulutku, melemparnya ke sudut kamar. Kemudan menciumku dengan liar sekali, tangan kanannya memutar-mutar putingku dan sesekali meremas susu kiri ku yg tak tertutup baju. Aku hanya bisa berkata dengan lirih “pak, tolong, lepaskan saya”. Aku sudah tidak punya tenaga lagi, tenaga ku terkuras habis setelah orgasme hebat tadi. Tapi…..perasaan ini bercampur aduk, antara aku tidak ingin dilecehkan dan aku penasaran dengan rasa enak tadi. PENGEN LAGI.

 

Tangan pak faisol yg tadinya memainkan susuku. Kini mulai menggosok2an tangan hitamnya itu ke vagina ku, entah apa jadinya rupa vaginaku ketika harus bergesekan dengan tangan penuh oli. Mbok ya cuci tangan dulu gitu pak. Perasaan ini semakin bercampur aduk antara jijik, takut dosa, takut kehilangan kesucianku, tapi rasa penasaran bagaimana ketika memekku ini ditembus kontol, apakah lebih enak dari tadi? Tapi aku tidak ingin kesucian ku hilang. AAAAAAHHHH aku pasrah, percuma, mereka tidak akan melepaskanku semua usahaku tidak ada gunanya. Bahkan untuk menangispun aku sudah tak sanggup, airmataku kering, tenaga ku habis. Aku berusaha mendorong kepala pak faisol menjauh dari muka ku. “Pergilah kau orang tua jelek, enak banget dapet cewek muda cantik kaya gw” kataku dalam hati. Pak faisol masih saja menjilat2 lidahku, menghisap ludah ku, menenggaknya seperti orang kehausan di padang gurun. Tidak ada jijik2nya pikirku.

 

Setelah puas menciumku, dia turun menjilati vaginaku. Menganggkat kakiku sampai aku ngangkang. Aku merasa vagina ku dibuka, ditarik sudut kanan kirinya sehingga terasa udara mengalir melalui vaginaku, udara lereng gunung lawu yang dingin. Taklama kemudian, aku di kagetkan suara “clap clep clap clep, sluuuurrrpp”, suara pak faisol menjilati vagina ku, menghisap setiap air yg keluar dari lubang tersebut. Aku mendesah, aku lupa kalua aku sedang di gagahi pria tua kotor tidak ku kenal, tapi perasaan ini, apa yg dia lakukan nikmat sekaliii aaahhh. Aku mengangkat pinggulku ketika pak faisol menjilati vaginaku. Rasanya geli, enak. Bukan enak, tapi ENAAAAAK BANGEEET. Aku merek melek, desahan demi desahan mulai keluar dari mulutku. 

Aku ingin keluar, perasaan kebelet kencing itu muncul lagi, tapi kenapa kebeletnya beda, yg ini lebih enak. Aku mengangkat pinggulku lagi, aku mendesah “ AAAHHHH HMMMMM SSSHHHH” tubuhku bergetar hebat, terdengar suara “cuuurrrrr”. Aah aku squirty. Pak faisol meminum cairan putih itu menahannya di mulut, dikumurnya air itu di rongga pak faisol. Kemudian menciumku, menumpahkan campuran air liurnya dan air putih yg keluar dari vagina ku di mulutku. Aku melotot. Pak faisol memaksaku untuk menelan cairan tersebut. Aku menelannya, entah berapa jenis cairan kotor yg masuk ke mulutku, cairan putih, air liur pak faisol, sampai kencingku sendiri sudah masuk ke tubuhku. Hweeeeek.

 

 

 

Pak faisol mulai mengakhiri permainan lidahnya di vagina ku, kini dia membuka semua pakaian yg menempel di tubuhnya, dia telanjang. Terlihat badan sedikit berisi namun buncit, hitam, dengan urat dimana mana termasuk di kontolnya, ditambah dengan keringat dan noda hitam bekas bekerja di bengkel seharian. Dan aku hadir seolah sebagai wahana Pelepas penat setelah Lelah bekerja seharian. Dia mengarahkan kontol kotornya di depan mulutku. “apa maksudnya in?” tanyaku dalam hati, karena aku tidak mengerti sama sekali, sedari kecil tak pernah sedikitpun aku menonton bokep, pengetahuan seks ku hanya sebatas pelajaran reproduksi di kelas biologi sekolah. “isep mbak, ayo mangap”

 

“HAAA?? Aku harus menghisap batang kotor ini?” aku menahan bibirku, pak faisol memaksa ku, menempel2kan kontolnya di bibirku yg masih menutup, berharap aku membuka bibir kecil ini. Pak faisol menamparku, menahan hidungku, memaksaku agar bernafas lewat mulut yg membuatku mau tidak mau harus membuka mulutku. Ketika aku mengambil nafas, dengan cepat pak faisol memasukkan kontol nya ke mulutku. Aku melotot kaget, kontol sepanjang 20cm, dan diameter mungkin 6cm memasuki mulut mungilku. 

Yeeek, lendir2 keringatnya terasa sekali mengalir menyatu dengan ludahku. Pak faisol mulai memaju mundurkan kontolnya di mulutku. Kaki ku menendang2 tanpa arah, aku berusaha berontak, tp pak faisol menduduki dadaku, dengan tetap memaju mundurkan kontolnya di mulutku. “bagaimana mungkin pria ini tidak ada rasa bersalah memaksaku melakukan ini ketika aku masih mengenakan hijab dan baju lengan Panjang”.

 

“WAAAAH, anget banget mulutmu mbak, enaaak, ayo isep terus mbak, ludahin aaaahhhhh”

 

Emang enak banget ya? Iya sih situ enak, aku kesiksa paak.

 

Puas menjejal mulutku dengan kontol nya, dia mencabut kontolnya. Air liur mulai mengalir dari kontol nya, seperti benang. Aku batuk2, menahan jijik. Apakah harus seperti ini ketika kita akan berhubungan seks? Haruskah aku menghisap kontol pasanganku dulu?

 

Pak faisol mulai mengarahkan kontolnya di depan vagina ku, menggesek2kan kontolnya pelan2 di labia mayora ku. “Pelan2 ya pak” kataku

 

HA??? Kenapa aku bilang pelan2, aduuuhhh. Alam bawah sadarku mulai mengambil alih kesadaranku. Harusnya kan aku menolak. Rasa penasaran rasanya di ewe mulai mengalahkan keinginanku untuk mempertahankan kehormatan ku. “iya mbak, tahan yaa”, pelan2 pak faisol memaksa kontolnya untuk masuk ke vagina perawan ku yg masih suci ini. Aku menggigit bibir bawah ku, rasa sakit luar biasa merasuki jiwaku. Aku berteriak “AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA SAKIT PAAAAK”

 

Sementara aku menahan sakit, pak faisol berteriak lega “AAAHHHH HMMM”, dari luar aku mendengar 3 orang temannya tertawa sambil berkata “waaah jebol tuh ahahahahahaha”

 

Air mata mulai mengalir lagi, rasa sakit ketika vagina ku di jebol kontol 20 cm berdiameter 6cm ini begitu luar biasa. Darah segar mulai mengalir dari vagina ku, pertanda selaput daraku robek. Pak faisol masih membenamkan kontolnya di vagina ku, memasukkannya sampai mentok, lalu menciumku dan memelukku erat. “wah orang ini bisa lembut juga ternyata”. Entah kenapa aku reflek memeluk tubuh kotornya. Mungkin insting. Dia menciumku, entah kenapa aku mulai membalas ciumannya, dia memasukkan lidahnya ke mulutku (lagi).

 Aku juga menyambutnya, lidah kita beradu. Saling menjilat, kenapa aku bisa ikutan nafsu dengan pria ini? Tangan kananya meremas2 susu kananku, memutar2 putingku. Sementara tangan kirinya masih memelukku. Aku mulai bisa menikmati permainan ini. Enak sekali, pantas saja teman2 ku banyak yg memberikan kehormatannya ke pacarnya. Ke orang yg tidak di kenal seperti ini aja rasanya enak, apalagi dengan orang yg tersayang? Rasa sakit yg tadi terasa amat sangat. Mulai terkalahkan dengan rasa nikmat, pak faisol mulai menggerak2kan pinggulnya, memaju mundurkan kontolna di vaginaku secara perlahan-lahan. Aaaah perasaan ini, enak sekaliiii. Begitu nikmat.

 

Masih dengan posisi ciuman, aku mendesak, mulutku terbuka, menganga dengan lidah pak faisol masih berputar2 di rongga mulutku. “aaahhh, hmmmmsss” tanpa sadar aku terus menerus mendesah. Bodohnya aku, kehormatanku di renggut tp aku malah menikmatinya, habis mau gimana lagi? Emang kenyataannya enak sekali. Perasaan nikmat ini tidak bisa ku pungkiri. Persetan dengan kehormatan, puasin aku pak, puasin adek putri ini. Hajar mekiku pak, yg penting mekiku merasakan nikmat. Kataku dalam hati

 

Pak faisol mulai menaikkan ritme permainan kontolnya, aku tak tahan lagi, doaku terkabul. Kenikmatan di memekku ini tidak bisa kutahan, aku bergetar lagi. Ku peluk pak faisol makin erat pertanda aku akan keluar. Pak faisol sepertinya mengerti apa yg akan terjadi, dia semakin mempercepat gerakannya sambil menciumku dan meremas2 susuku. Rangsangan demi rangsangan ini membuatku orgasme, lagi dan lagi. Aku melenguh keras “AAAAHHH HMMMM”. Ciuman pak faisol semakin liar. Dan remasan disusuku semakin merasa, dia semakin kuat meremas susuku, rasanya sakit tp nikmat sekali. Seperti squishy, dia meremas susuku kuat sekali, memijat mijat susuku, aaah enak.

 

Dia mengakhiri permainan mulutnya. Sekarang dia memegang pinggulku, menggoyang2kan lagi kontolnya di vaginaku. Semakin cepat, semakin cepat, dan semakin cepat. Tapi….dia masih belum keluar, gila, sudah 10 menit. Aku mulai merasakan kelelahan. Dia menggendongku, memaksaku berdiri. Aku di sandarkan di tembok, posisi rukuk, tanganku menyanggah badanku di tembok, dia mengangkat 1 kakiku. Memasukkan lagi kontolnya. Mulai memompa lagi memekku, tangan kirinya meremas susuku, tangan kanannya mengangkat kakiku dari pahaku, memijat2 pahaku dan terus menggenjotku. Aku masih saya berteriak-teriak. 

Desahan demi desahan tak henti keluar dari mulutku. Mataku merem melek. Lelah, nikmat bercampur jadi satu. Sakit? Apa itu sakit? Yg terasa sekarang hanyalah kenikmatan tiada tara yang pertama kali aku rasakan. Aku menggelinjang lagi, pak faisol mencabut kontolnya, menggosok2 klitorisku. Aku keluar lagi, kali ini banyak banget sampai2 mirip seperti kencing, membanjiri lantai hitam ruang bengkel tersebut. Kakiku bergetar, tak kuat menahan tubuhku sendiri. Aku terduduk, rokku menduduki cairan memekku tadi. Aah bajuku basak, pak faisol membaringkanku lagi, seperti posisi tadi, tapi kali ini, dibawahku adalah air memekku. Sehingga membuat bajuku dan hijab hitamku basah dengan air memekku sendiri. Dia memasukkan lagi kontolnya ke memekku.

Menggenjot dengan sangat cepat, lebih cepat dari permainan awal. Apakah ini pertanda dia ingin orgasme juga? Aku sudah orgasme 5x selama berduel dengan pak faisol, sudah lebih dari 20 menit dia menikmati tubuh indahku, tp belum juga memberikan pertanda ingin orgasme. Apakah sekarang saat nya?

 

Pak faisol terus saja menggenjotku tanpa sepatah kata pun. Dia terlalu menikmati tubuh ku, mungkin. Tangannya berpindah, yg tadinya memegang pinggulku, kini tangannya meremas 2 susuku, yg 1 yg masih terbalut baju, yg 1 sudah terlihat terpampang nyata di depan matanya. Aaah enak banget. “terus paak, teruuus hajar terus paaak, enak, ayo lagiiii….aaah remes terus pak, sini cium pak, memek aku enak kan pak? Aku cantik kan pak???” semua perkataan ini ingin ku ucapkan, tp aku masih ada rasa gengsi, ya kali seorang yg terawatt sepertiku menikmati permainan seorang montir bengkel kotor di kampung terpencil ini. Sedikit rasa bangga terlintas di pikiranku “wah memang bene raku nafsuin, bodyku bagus, wajah ku cantik, lihat saja orang ini, begitu menikmati kejadian ini”

 

Pak faisol memelukku lagi, menghentikan permainan tangannya di dadaku, tapi….pompaan kontolnya di memekku semakin cepat. Dan lagi-lagi, insting alam bawah sadarku mengambil alih control tubuhku, kakiku memeluk pinggulnya, tidak mengizinkannya mencabut kontolnya. Sementara tanganku memeluknya erat. Dia menciumku dan memelukku erat sekali, teruuus menggenjot memekku sampai akhirnya dia mendorong kontolnya sampai mentok, dalam 1 kari dorongan…aku merasakan ada cairan hangat mengalir di memekku, aku pun demikian. Kita ber 2 saling bertukar cairan kelamin didalam rahimku. Mataku merem, mulutku menganga bahkan untuk mendesah pun aku tergagap-gagap saking nikmatnya persenggamaan ini. “aak, ak, aah, ak hmmm, ek….aahhh” pak faisol jg mendesah.

 

Kita berpelukan, berciuman lagi. Kali ini aku menciumnya terlebih dahulu, memeluknya erat. “sebagai rasa terima kasih atas jasanya memberikan kenikmatan kepadaku? Bisa jadi” dia menindih tubuhku. Memelukku, menciumku lagi dan lagi. “mbak, enak banget, mekinya aduh gk ada obat. Makasi ya”…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar