19

 

Part 19.1 ANNA

 

 

 

Anna adalah wanita perantauan dari tanah sunda. Singkat cerita, selepas kuliah anna melamar pekerjaan di salah satu bank terkenal di Indonesia. Nasib baik berpihak pada orang good looking, tak perlu lama menganggur, panggilan kerja langsung meluncur ke e-mail anna. Diterimalah Anna di bank yg dia lamar dengan penempatan random. Keberuntungan anna tak sebanding lurus dengan kota dimana dia ditempatkan. Dia di tempatkan Bank B** cabang kota dimana pak faisol berada. Di kota M ini Anna memulai perantauannya tanpa sanak saudara, tak punya teman, seperti membuka lembaran baru di hidupnya.

 

Setiap bulannya aldi, anak pak faisol, selalu diperintahkan untuk menyisihkan hasil dari bengkel untuk ditabung di bank B** tsb. Ketika putri dipinjam pak sugeng dan pak rahmat, Aldi pergi ke bank seperti aktivitas rutin bulanannya. Sebenarnya ini bukan kali pertama aldi bertemu dengan anna. Pertemuannya pun hanya sebatas teller dan customer. Tak ada obrolan lebih lanjut dari situ. Tapi kala itu berbeda, pandangan aldi ke anna tak seperti biasanya. Terbesit niat aldi untuk memberikan bapak nya sebuah kado. Ditambah rasa sayang aldi kepada putri membuatnya tak tega melihat putri terus menerus dibuat objek fantasy liar bapaknya dan cenderung mengarah ke BDSM. Aldi mulai mengatur siasat, setelah selesai dengan urusannya di bank, kebetulan motor aldi dan anna parkir berdekatan. Aldi hafal dengan wilayah teritorinya. Jarak bank dan bengkel/rumah aldi tak sampai 1 km. Dia mencari benda tajam disekitar, langsung saja di tancapkannya paku yg dia temukan di ban depan motor anna. Aldi pun pulang sembari menunggu mangsanya masuk perangkapnya. Jam menunjukkan pukul 4 sore, tak lama lagi karyawan bank B** pulang. Benar saja pukul 5 tepat seorang gadis manis langsing dengan kacamata dan rambut terkuncir hadir di bengkelnya dengan mendorong motor maticnya sambil mengenakan blouse biru dan rok span abu-abu. Otomatis seluruh pelanggan bengkel langsung auto fokus ke arah Anna. “ada apa mbak?” sapa aldi. “emm ini mas, ketusuk paku, aduh apes banget deh, tolong ya mas” jawab anna. “oh bisa kok mbak, tapi antri ya, saya selesein 2 motor ini dulu”. Ada 2 motor pelanggan aldi, vixion jari-jari dengan warna yg amat terang. 1 lagi matic hmmberr dengan velg jari2 berwarna pelangi. Sang empunya motor tersebut pun tampak seperti pria usia 18 tahun dengan rambut pirangnya, kulit hitam, kaos kedodoran bercorak racing team, khas jamet kabupaten. Jelas saja jamet-jamet tersebut sesekali melirik ke arah anna sambil membayangkan memiliki pasangan sesempurna dia.

 

Sesekali siulan2 terlontar dari bibir pria alay tersebut. Godaan2 menggelikan terus mereka lontarkan kepada Anna. Anna pun risih dibuatnya. Beruntung motor 2 jamet itu sudah selesai diservis. Pergilah mereka meninggalkan Anna ber-2 dengan aldi. “maaf ya mbak jadi risih karena pelanggan saya” kata aldi. “oh gapapa mas, bukan salah mas kok, ngomong2 kamar mandi dimana ya mas?” tanya anna. “wah kamar mandinya di belakang rumah mbak, mari saya antar”. Berjalan lah mereka beriringan menuju kamar mandi. didepan pintu aldi mempersilahkan Anna masuk. Selangkah ketika Anna mendahului Aldi, dia langsung menyekap mulut Anna, menariknya menuju kamar kosong tempat stock spare part bengkelnya. Kamar 3x4 penuh debu dan kardus berisikan stock sparepart dagangan bengkel. Dengan seluruh tenaga aldi mengikat tangan anda ke besi di atas dinding tempat knalpot racing di gantung. Tangan anna menggantung terikat tali di besi tsb. “mas tolong, lepaskan saya, jangan perkosa saya, tolooong” pinta anna. Aldi tak menjawab, sembari menarik paksa celana dalam Anna. “hei hei, apa ini berisik-berisik.....wah pinter juga kamu nyari barang bagus. Sini-sini jangan di sumpal pake sempak dia, pake ini aja” tiba-tiba pak faisol ada di pintu kamar. Pak Faisol langsung saja membuka kolornya, kemudian celana dalam hijaunya. Dia membentuk sempak tersebut menjadi bulat dan memasukkan ke mulut Anna. “ehmhmmmmm mmmmmmm” anna memberontak menggeleng2kan kepalanya agar sempak tersebut tak masuk ke mulutnya. Tapi apa daya tenaga wanita mungil jelas kalah dengan tenaga 2 lelaki dewasa. Sementara CD anna yg sudah di ambil, aldi masukkan ke liang vaginanya. Air mata terus menetes diwajah anna. “kamu balik ke depan aja, biar cewe ini bapak yg urus” kata pak faisol ke aldi. “iya pak” sahut aldi.

 

Secara paksa Pak Faisol membuka seluruh seragam anna. Yang tersisa hanyalah celana dalam anna yg nyempil di sela-sela vaginanya. Teriakan anna tak berarti apa, airmatanya terbuang sia-sia. “ayo coba teriak lagi....ayooo” perintah faisol. EHMMMMMM EMMMMMM. “lepaskan aku” maksud anna. PLAAAAKKKK. Cambukan dari sabuk pak faisol mendarat di payudara kiri anna. EMMMMMMMMMM. Anna merintih kesakitan. Bukan ampunan yg dia dapat, melaikan cambukan lain di payudara kanan anna. PLAAAK, PLAAAAK PLAAAAAK. Noda merah mulai muncul di tubuh anna. “masih mau teriak? Ayo teriak lagi”. EHMMMMMMMMM. Plaaaaaak, cambukan kali ini mengarah ke paha putih anna. Anna mencoba menahan sakitnya, tak teriak sedikitpun. “nah pinter” kata pak faisol sambil membelai pipi anna. Beranjaklah pak faisol meninggalkan anna.

 

 

 

19.2 SINTA

 

 

 

Faisol seperti mendapatkan jackpot, setelah mendapatkan anna, tepat keesokan harinya datang sinta.

 

Pacar Sinta mendapatkan info dari salah satu temannya. Ternyata cara licik sinta dalam mendapat nilai, bocor. Ketika sinta sidang skripsi yg berujung digangbang dosennya, doni, sahabat pacar sinta lewat di depan lab tempat sinta sidang. “don, mau nobar gk? Jangan direkam ya” kata mas hasan ke doni. Mereka sudah sering nongkrong bareng. Jadi doni dan mas hasan seperti tidak ada gap disana. Dan doni pun menjadi mahasiswa kepercayaan mas hasan untuk membantu pekerjaan mas hasan. Diam-diam doni merekam kejadian itu tanpa sepengetahuan mas hasan, rekaman 19 detik itu cukup sebagai bukti untuk diceritakan ke pacar sinta. Tapi doni masih ga tega untuk merusak hubungan sahabatnya. Dia simpan video tersebut sembari mengumpulkan nyali untuk menceritakan ke pacar sinta. Beberapa bulan setelah wisuda berselang. Sinta bekerja disalah satu perusahaan di kota S sebagai marketing. Sementara pacarnya masih belum bekerja, kerjaannya nongkrong kesana kemari dengan doni dan beberapa teman se-gengnya. “eh ada bokep viral nih, artis G” kata doni membuka obrolan di tongkrongan. “mana coba?” sahut pacar sinta. Doni menunjukkan video yg viral tersebut dengan memberikan Hpnya.

 

“wiiih mulus bgt don”

 

“namanya jg artis broo, perawatan mahaaal”

 

“1 doang? Ga ada lagi apa?” tanya doni sambil menslide-slide folder video di HP doni. Sialnya, pacar sinta menemukan thumbnail video yg lokasi dan pemainnya nampak tak asing. Di playlah video tersebut. “eh bentar,, emmm annu aku mau nelpon mamaku” jawab doni sambil merebut HP nya.

 

“video apa itu, mana liat”

 

“yg mana?”

 

“YANG TADI ANJING MANA LIAT, ITU SINTA KAN?? IYA KAN??? MANAAA” bentak pacar sinta

 

“bro, bukan, ini vina” jawab doni beralasan.

 

“IYA MANA JANCOK, LIAT” jawab pacar sinta sambil merebut kembali HP doni.

 

“ini vina??? Ini???? kenapa kau ga bilang anjing, video kapan ini? gini ya, kau tau kelakuan busuk sinta tp ga bilang aku?” kata pacar sinta.

 

“maap bro, aku takut hubunganmu rusak gara-gara aku”

 

“ga gini caranya don, anjing lah, kalo kau mau aku maafin, besok bantu aku”

 

 

 

Keesokan harinya sinta diajak pacarnya menuju tempat dugem. Lengkap dengan 3 orang teman se-gengnya. Mereka semua mencekok i sinta dengan vodka dan beberapa minuman beralkohol lainnya. Sinta yg terus dipaksa, apalagi pacarnya pun jg ikut mengompori sinta. Glek glek glek. Beberapa botol vodka dan whisky mereka habiskan sambil joget-joget. Tak lupa pacar sinta mencampuri obat tidur di minuman sinta. Yg joget hanya para lelaki, sementara sinta sudah teler. Porsi minum sinta sengaja di beri lebih banyak dari pada yg lain sampai kesadaran sinta hilang. “dah ga sadar tuh, buruan angkut don” perintah pacar sinta. Sinta pun di bopong 2 orang menuju mobil. Langsung saja mereka bawa ke apartemen doni. “menurut kalian, pacarku cantik ga?” kata pacar sinta. “c-cantk lah bro” jawab teman-temannya. “mau coba ga? Kalo mau pake aja, kalo udh bilang aku, aku mau ngroko aja di depan” jawab pacar sinta. “s-seriusan bro? g becanda kan? Buset, dari dulu aku pengen bgt nyobain sinta, akhirnya kesampean juga” jawab salah satu temannya. “iya pake aja, gapapa, dah jijik aku liat lonte murahan kaya dia, mau kalian apain aja jg bebas, dah ya aku ke depan dulu”. Beranjaklah pacar sinta menuju balkon apartemen untuk meroko sambil menunggu teman-temannya mengeksekusi pacarnya.

 

Desahan-desahan teman pacar sinta terdengar sampai balkon. 1 jam berlalu, pacar sinta menoleh ke arah sinta dan teman-temannya. Semua sudah terkulai lemas. Sementara sinta masih belum sadar dari tidurnya. Kondisi sinta sudah telanjang bulat, dressnya terlempar di lantai. Tampak sperma teman-temannya masih meleleh keluar dari vagina sinta, ada yg di perut, muka, dada. “bro, masih belum puas ni aku, bantuin seret ni lonte ke kamar mandi sini” perintah pacar sinta. Sinta di geletakkan begitu saja di lantai kamar mandi. “sini kalian, don kau rekam aja adegan yg ini, muka kita jan smpe keliatan”. 3 orang pria berjajar melingkar sinta, smentara doni menjadi kameramen. Cuuuuuuuuurrrrr. Mereka mengencingi sekujur tubuh sinta. Ahahahahha, tawa riang menggema di seluruh ruangan. “sekarang kalian mandiin dia, sampe bersih, pake in baju, terus bawa ke mobil, aku tuku di bawah...dendamku belum berakhir”. “SIAP BOSSS” jawab temannya. Hampir sejam berselang, datanglah teman-teman pacar sinta di parkiran sambil membopong tubuh lemas sinta. “udah nih, mau kemana kita? Terminal” jawab pacar sinta

 

Meluncurlah mobil yaris putih tersebut menuju pintu keluar terminal, tempat bus berangkat. “PAK SINI” panggil pacar sinta ke sopir bus yg baru hendak berangkat. Sambil membisikkan niat busuknya. Wajah si sopir langsung menyeringai bahagia, bus langsung di berhentikan tepat di depan mobil. Mereka bergotong royong memasukkan sinta ke dalam bus. Sinta di dudukkan saja di kursi paling belakang. Pukul 3 dini hari, seorang wanita cantik mulus, tak sadarkan diri, berpakaian seksi, berada di dalam bus ekonomi yang seluruh penumpangnya pria, 9 pria, 1 kernet, 1 sopir.

18

 

PART 18 BUDAK DOSEN

 

Tibalah saat Sinta melakukan sidang skripsi untuk mengakhiri masa kuliahnya. Tantangan sinta belum berakhir. Saat pengumuman siapa dosen pengujinya ternyata dia mendapat 2 dosen killer dan 1 lagi Pak Mastur yg sudah dia ‘jinakkan’. Perasaan merinding sinta mulai menghantui pikirannya. Takut kalau-kalau dosennya malah menjejali dia dengan sekumpulan pertanyaan sulit. Lagi-lagi ketakutan apabila mendapat nilai buruk membuat setan kembali merasuki pikiran sinta. Malam hari sebelum hari dimana sinta akan melakukan sidang skripsi, dia me-video call keluarganya di kampung untuk meminta doa restu agar sidangnya lancar. Tak lupa mengenakan hijab terlebih dahulu untung menjaga image sinta dimata keluarganya.

 

 

 

 

 

“goodluck ya nak sinta :)”. Notif HP berdering. Dari semua chat whatsapp yg mendoakan sinta, hanya 1 notif yg membuatnya auto focus. Ucapan dari Pak Mastur. berangkatlah sinta dengan mobil jazz merahnya, lengkap dengan laptop, copy skripsi dan segala yg dia perlukan untuk sidang. Sesampainya di parkiran kampus, sinta terdiam sejenak, menghela nafas panjang agar dirinya lebih tenang menghadapi hari penentuan ini. “haruskah aku melakukan ini?” batin sinta sambil memantapkan niat. “ok let’s go, i can do this, i can enjoy this” kata sinta memantapkan hatinya. Pukul 8 pagi tepat, sinta sudah berada di depan pintu ruang ujian. 3 dosen penguji sudah siap di mejanya masing-masing. Ruangan sidang tersebut hanya berisi 3 dosen penguji dan 1 asisten dosen. Sinta membuka jas almamaternya dan memasukkannya kedalam tas.

 

“tok tok tok, permisi pak saya sinta.”

 

“ iya silahkan masuk nak sinta.”

 

Bak wanita cantik dalam adegan sinetron. Seakan-akan dunia terasa slow motion ketika sinta memasuki ruang ujian. 4 mata lelaki di ruang itu terbelalak kaget dan takjub dengan kehadiran sinta. Dengan rambut kuncir kudanya, kacamata hitam bulat, dan kemeja putih dengan bawahan rok span hitam selutut. Tampak seperti mahasiswi yg melakukan sidang pada umumnya, namun yg membuat mereka terbelalak kaget sampai menelan ludah adalah dibalik kemeja putih satin tipis sinta terpampang jelas bentuk puting dan payudara sinta.

 

 

 

*Mulustrasi Kemeja Sinta

 

Sembari sinta menyiapkan segalanya, memasang laptop di poyektor, dan membuka file power pointnya mata bapak2 nakal itu terus saja jelalatan melihat tubuh sinta, seakan tak percaya akan suguhan yg mereka dapatkan. Mereka semakin kaget tatkala Sinta menghampiri mereka, membagikan print copyan dari skripsinya kepada para penguji. “s-s-silahkan di mulai nak sinta.” Kata Pak Mastur tergagap-gagap. “baik pak, assalamualaikum wr wb.........” sinta membuka presentasinya. Ketika dia membelakangi para penguji untuk menjelaskan diagram yg ada di layar, terlihat resleting belakang sinta tidak terpasang. Sedari tadi sinta hanya memasang rok spannya begitu saja tanpa memasang resletingnya. Mata para penguji semakin jelalatan, jantung mereka berdegup kencang, batang mereka berdiri, fokus mereka pecah, persetan dengan presentasi sinta. Benar saja, ketika sinta menggambar diagram di papan tulis rok sinta mlorot sampai kelantai. Memperlihatkan bongkahan pantat putih mulus tanpa flek hitam sedikitpun kepada para penguji. Ya, sinta tak mengenakan celana dalam. Seketika mereka melotot bersamaan tanpa mengucap sepatah kata pun. Masih berusaha keras menjaga kewibawaan gelar dosen mereka, mereka berusaha bersikap senormal mungkin. ada yg tiba-tiba batuk, ada yang buang muka. Tapi dalam pikiran mereka, sangat ingin mencicipi tubuh mahasiswi menggemaskan ini.

 

“jadi begini bapak-bapak, saya akan mnjelaskan diagram berikut....” jelas sinta sembari memutar badannya yg tadi membelakangi sekarang berhadap-hadapan dengan para penguji. “ehh mlorot ya, aduh maaf ya bapak2” kata sinta pura2 bego sambil menaikkan roknya. “yaaaaaahh” terdengar suara Pak Abdul keceplosan, salah 1 dosen killer. Seketika 2 mata dosen lainnya melirik pak abdul. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu, dimana sisi kewibawaan dosennya. “eh, k-kenapa ya pak?” tanya sinta polos. “ehm g-gapapa, silahkan sinta bisa di lanjut” jawab Pak Agung, dosen penguji. “ehm kalo mau liat gapapa sih pak, saya bisa buka lagi kok” sinta menawari.

 

“oh tidak perlu”, sahut pak agung.

 

“boleh, silahkan dibuka nak sinta, kebetulan saya butuh kesegaran” jawab pak abdul.

 

“pak...?” tanya pak mastur dan pak agung kaget dengan respon beliau.

 

“ah sudah lah, kalian ga usah jaim, saya tahu kalian juga pengen kan liat body mahasiswi kaya dia telanjang? Ya kan? Udah lah bro, kapan lagi ada sidang skripsi telanjang, skali2 laaah biar ga monotone” terang pak abdul santai.

 

Dibalik wajah kearab-araban bak kiai pak Abdul ternyata terdapat nafsu membara yg tersimpan. “silahkan nak sinta kalo mau dibuka, saya tunggu.” Kata pak abdul.

 

“ehmm mas hasan bisa tolong gorden nya di tutup sama jagain pintu ya, ntar gaji mas hasan kita tambahin sama bisa make sinta tp setelah kita2 ya hahahaha” sahut Pak Mastur. Pak Agung hanya merespon dengan tawa. “siap pak, saya di luar dulu ya, sisain buat saya ya, hahaha.” Respon mas hasan si asisten dosen sambil beranjak ke depan pintu ruangan. “baik mbak sinta silahkan di lanjut” perintah pak abdul. Kemudian sinta mnanggalkan pakaiannya 1 demi 1. WAAAAAAH, kata ke 3 dosen itu sambil tertawa. Sinta pun kembali melanjutkan presentasinya, sambil menjelaskan tentang skripsinya seolah-olah seperti presentasi pada umumnya, padahal dia telanjang di hadapan bapak2 tua beruban itu. Para dosen pun sudah jelas tidak ada yg mendengarkan apapun yg terlontar dari bibir mungil sinta. Mereka hanya fokus melihat badan langsing, kaki jenjang, dada sinta dengan puting mungilnya, dan vagina sinta yg minim bulu sambil berlenggak lenggok menjelaskan dengan rambut di kuncir lengkap dengan kacamatanya. Bak seorang guru muda yg telanjang.

 

“.....jadi gmn, ada pertanyaan pak?” kata sinta di akhir presentasinya. Apa yg ingin ditanyakan kalau semua pengujinya tidak ada yg menyimak semua perkataan sinta. “emmm gini saudari sinta, dari kami ber 3, menurut saudari yg mana yg ingin saudari sinta cobain?” tanya pak abdul. Memang pak abdul dari tadi yg paling agressif. “emmm gimana ya hehehe, bareng aja deh pak” sahut sinta sambil tersenyum centil. Seketika mereka ber 3 beranjak dari kursinya mendekat ke arah sinta. Mereka menciumi sinta begantian sambil meremas remas dada sinta. Ada yg membelai tubuh sinta. Pak Mastur langsung mengarahkan tangannya ke arah lobang kenikmatan sinta. Dia seperti ada rasa kangen ingin mengulang kejadian waktu itu. Pak mastur tak puas hanya mengobok-obok vagina sinta, dia menghisap dada kanan sinta. Tak banyak dialog terjadi disana, yg terdengar hanya desahan sinta dan pujian dari para dosen ketika meraba tubuh sinta. Bahkan Pak Agung membandingkan sinta dengan mahasiswi yg pernah dia coba. Ini pertama kali mereka memiliki pengalaman menjadi penguji sidang mahasiswi telanjang.

 

Sinta kemudian membuka celana para dosen 1 per 1 sampai mereka semua menunjukkan batang keperkasaan mereka. Sinta takjub dengan kontol pak abdul. Memang benar stereotype masyarakat apabila orang arab kontolnya gede. Rasa tak sabar ingin mencoba kontol pak abdul menghampiri sinta. Bagaimana apabila kontol gendut berurat dan panjang 20 cm itu ketika menjebol meki sinta yg sempit dan dengan tubuh yg langsing. Fyi, pak abdul adalah pria turunan arab berumur 55 tahun yg tinggi besar, dengan tinggi 185cm, berbadan kekar, hampir seperti deddy corbuzier. Reflek sinta mengulum kontol pak abdul dulu kemudian bergantian ke kontol lainnya yg tak begitu istimewa. Bahkan kontol pacar sintapun hanya kurang lebih setengah dari ukuran milik pak abdul. Dengan kontol pcar sinta saja sinta sudah bisa merasa nikmat, apalagi dengan yg ini. Puas membasahi ke 3 kontol para dosen dengan air liurnya, sinta merasa tak sabar dengan kontol pak abdul. Dia mengambil arah membelakangi pak agung, dan kepalanya berada di depan pak mastur, dengan tangan menopang tubuhnya di perut pak mastur. “save the best for the last” batin sinta. “ayo pak agung, masukin” kata sinta sambil lanjut mengulum kontol pak mastur. “wah kirain saya dapat giliran pertama” keluh pak abdul. Sinta mencabut kulumannya dari kontol pak mastur “sebentar ya pak, bapak nanti aja, ibarat kulit kfc, yg paling enak dimakan terakhir hahahaha” komen sinta. Mereka hanya tertawa tanpa tersinggung dengan ucapan sinta, ya memang postur tubuh dan bentuk kontolnya sudah berbeda jauh, mau bagaimana lagi. Sebelum memasukkan kontolnya, pak agung menjilat memek sinta terlebih dahulu. Putaran lidah pak agung di meki sinta membuat sinta berdesah dan melolong kenikmatan sambil mengulum kontol pak mastur. gerakan lidah pak agung semakin liar, seperti lidah spongebob di episode puja kerang ajaib. Gerakan lidahnya yg maju mundur dengan cepat sekali berulang kali menggelitik klitoris sinta. Menyadari sinta ingin orgasme dengan juruslidahnya. Pak agung menghentikan aksinya, dia langsung menancapkan kontolnya. Bleeeeesssss dengan mudahnya kontol pak agung langsung bersarang di vagina sinta. Ehhhmmmmmm, desah sinta masih dngan posisi mengulum kntol pak mastur. Pak Mastur masih nyaman dengan kuluman sinta yg begitu nikmat. Bibir kecil sinta terus saja menggosok gosok batang kontol pak mastur sambil terus dihisapnya seperti sedotan.

 

Pak Agung membungkuk dipngung sinta sambil menopang tubuhnya di payudara sinta. Gerakan majumundur mulai dilancarkan pak agung. Plak plak plak plak, suara paha pak agung ketika bertabrakan dengan pantat sinta. Emmmhhhmm ssss, eeeeehhhmmmmm eeehhmmmm aaah “cabut dulu pak, mau keluar” pinta sinta. Akibat orgasme yg kentang gara2 lidah pak agung tadi membuat sinta keluar dalam htungan detik. Tapi pak agung tidak mencabut kontolnya. Dia membiarkan kontolnya terbenam di vagina sinta untuk menikmati kehangatan semprotan cairan cinta sinta. Aaaah angettt. Komentar singkat pak agung sambil memejamkan mata menikmati semprotan sinta. Kembali pak agung memompa vagina sinta. Pak mastur pun tak mau kalah, dia memompa mulut sinta semakin cepat. Serangan dua arah ini membuat sinta tak henti-henti mendesah dan memejamkan mata saking nikmatnya. Sementara pak abdul masih sabar menunggu giliran sambil melihat persenggamaan live ini. tak lama kemudian pak mastur menunjukkan tanda2 ingin orgasme. Elusannya dirambut sinta berubah menjadi cengkraman di kepala bagian kanan dan kiri sinta, sambil menggerakkan kepala sinta maju mundur di padukan dengan gerakan pinggulnya yg seirama. Liur hangat sinta yg tak henti membasahi kontol pak mastur begitu nikmat hingga membuatnya orgasme. 5 semprotan sperma pak mastur langsung mengarah ke tenggorokan sinta. Sinta pun tau apa yg harus dlakukan. Dia telan seluruh sperma itu sampai tidak ada yg menetes ke karpet ruangan.

 

“AAAAAHHHHH” kata pak mastur.

 

“baru di bibir doang udh crot kau tur” ejek pak abdul.

 

“hahaha gapapa, kemaren udah waktu dia bimbingan”

 

“wah nyolong start kau, curang”.

 

5 menit kemudian giliran pak mastur yg ingin orgasme. Dia menarik kontolnya dan memutar tubuh sinta menghadap ke dia. Sinta menunduk memejamkan mata. Pak agung mengarahkan kontolnya ke muka sinta sambil terus mengocok kontol itu dan sperma pun mulai membasahi wajah sinta. Kacamata, bibir, pipi, hidung, dahi, semua rata oleh sperma pak agung yg begitu banyak. “aduh pak abdul maaf ya jd kotor gini” kata sinta merasa sungkan. “oh gpp sin, kamu jadi lebih cantik kalo gini. Makin nafsuin. Siap ya? Yuk” kata pak abdul sembari mengambil meja untuk singgasana sinta. Sinta duduk di pinggir meja sambil mengatur nafas yg mulai ngos2an. Sinta mengambil posisi duduk mengangkang. Terlihat vagina sinta mulai berkilauan oleh cairannya sndiri yg sediki meleleh keluar. Kepala kontol pak abdul sudah berciuman dengan bibir vagina sinta. Meskipun sudah basah tetap saja masih susah untuk masuk. Baru kepalanya saja sinta sudah merintih kesakitan. “pak pelan-pelan, sakit” kata sinta. “iya, susah nih, ga cukup, basahin dulu deh” pak abdul menyodorkan kontolnya ke mulut sinta. Kontolnya kini sudah berlumuran liur sinta. Begitu basah dan mengkilat. Kembali pak abdul mencoba menerobos masuk vagina sempit sinta. Masih belum bisa. rintihan sinta membuat pak abdul menarik kontolnya. “ga usah di tarik pak, paksa aja, saya bisa nahan kok” perintah sinta. “ok tahan ya”.

 

Pak abdul memegang pinggul sinta dengan tangan kiri, dan tangan kananya mengarahkan kontolnya. Setelah kepalanya masuk, tangan kanan pak abdul memegang sisi pinggul sinta yg lain kemudian menekan tubuh sinta ke arahnya sambil memajukan pinggulnya. “EEEEHHHMMMMMMMMMMMMM AAAAA” rintih sinta sesekali menggigit bibir bawahnya dan memejamkan matanya erat erat. Kontol pak abdul membuat sinta seperti merasakan pecah perawan untuk ke 2 kali. Begitu sakit tapi bikin sinta penasaran. Perlahan lahan kontol pak abdul terus masuk sedikit demi sedikit. “AAAAH, TERUS PAAAAAAAAK ehmmmmmmmmm” teriak sinta. Ke 2 dosennya yg sudah mendapat jatah masih terduduk istirahat sambil mengatur nafas, dan memasang pakaiannya 1 demi 1. “EEERRMMMM dikit lagiii, ga cukup nih sempit banget, tahan yaa” pak abdul memotivasi sinta. Sinta hanya mengangguk sambil meringis. “AAAAAAHHHHHH” ke 2 nya melenguh bersamaan. Pak abdul masih menahan kontolnya, belum melakukan pergerakan. Dia membiarkan kontolnya bersarang agar vagina sinta beradaptasi terlebih dahulu. Dada sinta yg nganggur tak disia-siakan pak abdul. Dia menyedot susu sinta bergantian kanan kiri kanan kiri sambil pelan pelan menggerakkan pinggulnya. Perlahan-lahan sampai sinta mulai mendesah enak. Pak abdul langsung menghajar sinta dengan gerakan cepat. “AAAH AH AH AAAAAHHHH ENAK BANGET PAAAK...AAAAAAAH AKU KELUAR”. Desahan sinta begitu keras sampai terdengar mas hasan. Akan tetapi pak abdul tak memberikan sinta waktu untuk orgasme, dia terus menggenjot sinta tanpa henti. “PAK BERHENTI BENTARRRRR, GA TAHAN BANGET PAAAAK AAAH”. Sinta pun keluar ketika sedang di pompa. 20 menit bertahan dengan posisi tu, pak abdul semakin mempercepat gerakannya. Dia segera mendapat orgasmenya. “AAAAH AAAAAHHHH ENAKNYA NI MEKI MAHASISWI CANTIK AAAAAHHH” kata pak abdul. “AAAAH AKU MAU KELUAR LAGI PAK, TERUSSSSS...ENAK BANGEEEETTT AAAAH”. Mereka ber 2 memberikan tanda-tanda ingin orgasme bersama. Pak abdul ingin mencabut kontolnya tapi kaki sinta langsung melingkar di pinggul pak abdul sambil menahan pak abdul. Dada sinta terus memantul akibat gerakan pak abdul. Sinta sudah di butakan kenikmatan. Dia tak peduli apakah nanti akan hamil atau tidak. Dan crooooooottttt benar saja. Sperma pak abdul bercampur aduk dengan cairan cinta sinta. Sinta langsung terkulai lemas di atas meja. Pak abdul pun ngos-ngosan meladeni sinta. Dia mengambil pakaian sinta untuk membersihkan kontolnya.

 

Ke 3 dosen pun segera berpakaian dan bersiap-siap meninggalkan ruangan. Sementara sinta yg masih terkulai lemas tak berdaya masih terbaring di meja dengan kaki menggantung dan cairan putih terus meleleh keluar dari vaginanya. Sinta seperti tak punya energi sama sekali disana. “makasih ya sinta, tenang aja nilai kamu A” kata pak mastur. ke 3 dosen pun beranjak keluar pintu ruangan. “mas hasan, giliran mas nih”.

PART 19 Asal Usul Sinta dan Anna

17

 PART 17 SINTA, THE MASTER OF MASTUR

16

 

PART 16 NEW CHARACTER UNLOCKED

 

Selama perjalanan pulang, aku merasa mentalku benar-benar hancur saat itu. Pikiranku kalang kabut. Untung saja aku tidak sampai gila meskipun sudah di’hajar’ seperti itu. Tanpa kusadari, pak sugeng bukan membawaku ke rumahnya. Jalan ini seperti aku kenal. Ini kan...?

 

“sol, lontemu tak balikin. Makasi yak”. Kan belum 3 hari kenapa aku sudah diantar pulang? Tak ada jawaban dari pak faisol. Pak sugeng langsung saja tancap gas pulang. Rumah pak faisol terlihat sepi dari luar. Aku langsung masuk saja menuju kamar aldi. Dari pintu depan menuju kamar aldi aku mendengar suara teriakan wanita yg aku tak tau itu siapa. Ku lihat aldi hanya berbaring bermain hp. “putri? Dari mana aja kamu?” tanya aldi. Aku tak menjawab pertanyaan aldi. Langsung saja aku berlari ke arahnya, aku memeluknya erat dan menangis di pelukannya. “kamu kenapa?”. Aku ceritakan semua yang sudah terjadi kepadaku. “serius? Gila. Untung aja” kata aldi. “untuuung? Apanya?” tanyaku. “untung aku bawain cewek lagi buat bapak biar kamu ga disiksa terus.” Nekat sekali dia. Berarti suara teriakan cewek itu? “udh gpp, yg lalu biar berlalu, yg sabar ya.” Jawab aldi sambil membelai rambutku berusaha menenangkanku. “aku udah kotor. Kamu masih sayang aku?”. “put, gimnapun kondisimu, aku ttp sayang kamu. Asal kamu tau, aku udah suka sama kamu dari SMP. Dulu kita sempet 1 SMP sebelum akhirnya aku berhenti sekolah karena ga ada uang. Aku ngeliat kamu tapi ga berani deketin. Aku malu, dan sekarang kamu ada di kamarku sedang meluk aku. Kamu first love ku put. Mungkin ini takdir supaya kita bisa bertemu meskipun melalui jalan yg pahit” Jawab aldi.

 

Tak kusangka selama ini ternyata..... aku makin memeluk aldi. “oiya put, kamu tidur dulu ya, sementara pake handuk aja. Semua dastermu lagi aku cuci”. “iya sayang gapapa” ya, aku memanggilnya sayang. Aku juga sayang kamu aldi. “yang kuat ya ngadepin bapak, aku sambil coba ngomong ke bapak biar ga nyiksa kamu lagi.” Jelas aldi. Ak berbaring di kasur. Disusul aldi disampingku.

 

 

 

Aldi menciumku mesra, aku membalas ciumannya. Ku buka handukku. “kamu kalo mau pake aku, pake aja di”. “engga put, aku masih ga tega, kamu istirahat aja dulu” kata aldi sambil memelukku. Kami ber-2 tertidur pulas dengan posisi saling berpelukan dan wajah berhadap-hadapan.

 

 

 

POV ORANG KE-3

 

 

 

ANNA

 

 

 

SINTA

 

(NOTE : mulustrasi sinta saya comot dari salah satu thread disini dan atas seijin pemilik thread)

 

Pak faisol menyiksa ke 2 perempuan yg baru saja hadir di rumahnya. Perempuan itu bernama Anna. Seorang teller yg berusia 22 tahun dengan tinggi 163cm, langsing, ukuran dada tidak terlalu besar tapi pas dengan postur tubuhnya yg mungil. Wanita itu diikat dengan posisi ke 2 tangan tergantung di seutas tali yg terikat di besi bagian atas bengkel. Noda merah mewarnai sekujur tubuhnya seperti bekas cambukan. Mulut terbungkam celana dalam pak faisol, dan dibagian kemaluannya terdapat celana dalam anna yg di masukkan kedalam liang vaginanya. “hari ini keperawananmu masih aman, cepat atau lambat pasti akan jebol. Siap2 aja. Yg barusan ini baru teguran kalo kamu mencoba kabur dari sini, siksaan ini bakalan lebih berat lagi. Paham?” ancam pak faisol sambil meremas kedua pipi anna dengan kedua tangannya yg besar. Anna hanya mengangguk. Kemudian pak faisol menjelaskan aturan-aturan di rumah ini. salah satunya dia hanya boleh memakai 1 helai pakaian. Tidak lebih. Sambil melemparkan lingerie transparan ke arah anna.

 

 

 

Sementara Sinta masih belum sadar. Kondisinya terbaring di lantai dengan dress hitam diatas lututnya. Roknya tersingkap. CD berwarna kuning terlihat jelas disana. Lengkap dengan rambut kuncir kudanya. Sinta adalah salah satu karyawan swasta di kota pak faisol berada. Wanita berumur 21 tahun dengan tubuh kurus langsing, tinggi 166cm dan dada juga tidak terlalu besar, kurang lebih posturnya beda tipis dengan anna.

 

Puas menyiksa anna. Pak faisol kemudian menggendong sinta. Membawanya agak jauh dari rumahnya. Ke arah sawah dekat parit. Pak faisol merantai kaki sinta kemudian mengikatnya ke sebuah pohon besar di tengah-tengah parit. Kemudian menggemboknya. Dia meninggalkan sinta tergeletak beralaskan tanah begitu saja di sana. Kemudian kembali ke rumahnya. “hahaha, sekali2 berbagi ke warga, ga bakalan ada yg nolongin dia/lapor polisi.” Kata faisol dalam hati. Yap, warga sana mayoritas tidak berpendidikan. Sekalipun ada yg mengenyam pendidikan tinggi, mereka pasti akan merantau untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Mereka tidak akan tahu prosedur untuk lapor polisi dll. Rencana pak faisol terlihat berjalan mulus. Ditambah kantor polisi jaraknya jauh dari pemukiman daerah tersebut.

 

Pulang lah pak faisol sambil menunggu ada yg menyambar umpannya. Waktu menunjukkan pukul 9 pagi menjelang siang. pak faisol bersiap-siap membuka bengkelnya seperti hari-hari biasanya. Pelanggan datng silih berganti. Sampai akhirnya adzan magrib berkumandang. Pak faisol kembali ke dalam rumah setelah menutup bengkelnya. Langsung menuju ke dalam ruangan dimana anna disekap. “pak, t-t-tolong, lepaskan.” Pinta anna tanpa tenaga. “PUUUT, SINI”. Panggil pak faisol. “iya pak, ada apa?” kata putri menghampiri pak faisol sambil tetap mengenakan handuk. “kamu saya tinggal disini, jelasin ke dia kenapa dia ga bisa lepas dari sini, saya mau makan dulu”

 

Putri menjelaskan semuanya pada anna. Anna menangis. “udah mbak, sekarang pilihannya Cuma menuruti permintaan dia atau kita disiksa habis2an. Saya pernah lebih parah dari mbak”. putri sambil menjelaskan penderitaan yg dia alami. Anna semakin menangis, tak percaya ini akhir kisah yg harus dia jalani. Putri melepasan ikatan anna. “yuk mbak makan dulu.”. anna mengenakan lingerie putih transparan yg diberikan pak faisol tadi. dengan rasa ogah2an dia berjalan bersama putri menuju meja makan. Anna hanya mengobok-obok makanannya. “kenapa?? Ga suka?? Ga tau bersyukur skali kamu ya. Sudah dikasi makan malah ga di makan”. Bentak faisol. Putri menendang kaki anna dari bawah meja. Sembari memberikan kode wajah agar annamenuruti saja perintah faisol. “i-iya pak, saya makan. Makasih”. Perlahan-lahan anna memakan sayur lodeh diatas meja. Suap demi suap anna lakukan dengan terpaksa.

 

Malam itu seperti malam relaksasi bagi putri dan anna. Tidak terjadi persenggamaan disana. Mereka benar-benar diberikan waktu untuk meregenerasi tenaga mereka. Setelah makan malam, pak faisol pamit pergi tanpa mengucapkan tujuannya. Tinggallah aldi, anna, dan putri bercengkrama dirumah kecil itu. Sambil bercerita-cerita apa saja yg sudah mereka alami. Aldi dan putri berusaha membujuk anna agar tidak usah memberontak. Memang ini kenyataan pahit yg harus dijalani. “na, tidur disini aja, kamarnya ga ada lagi. 1 1 nya kamar kosong ya tempat kamu tadi” kata putri sambil menunjukkan kamar aldi. Anna menengok tempat yg membuatnya trauma. “yuk istirahat dulu, kita tidur bertiga” kata putri. “kamu duluan aja put sama anna, aku masih belum ngantuk”. Sahut aldi sambil menyalakan rokok dan berjalan ke teras rumah.

 

Sementara pak faisol menengok keadaan sinta sambil membawa makanan dan minum dari rumah. Setengah jam berjalan kaki sampailah pak faisol di tengah sawah yg gelap gulita, terdengar tangisan wanita. Pak faisol tau itu bukan suara kuntilanak atau setan wanita apapun. Itu suara wanita cantik nan menggemaskan ditengah sawah, malam-malam, dengan pakaian yang menggoda iman. Terlihat sinta meringkuk memeluk lutut dengan noda darah di pahanya. Pakaiannya lusuh, rambutnya berantakan, Bibirnya kering dan kulitnya yg mulus sudah ternodai oleh noda2 lumpur. “SIAPA KAMU???? MAU APA KAMU??” teriak sinta. “tenang, saya bawa makanan dan minum. Habisin ya”. Jawab pak faisol tenang. “m-makasi pak. Tp ini dimanaa, kenapa saya disini? Pak bebasin sayaaa...tolong”. pinta sinta memelas. “Cuma ini yg bisa saya lakukan, kamu bersabar dulu aja. Besok saya kembali lagi”. “PAAAK, PAAAAAAAK JANGAN TINGGALKAN SAYA SENDIRI....PAAAAK” teriak sinta ketakutan. “kamu ga akan sendiri, nanti juga ada yg nemenin” kata faisol sambil nyengir dan berjalan meninggalkan tempat tersebut. “PAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAK!!!”.

 

15

 

PART 15 HARGAKU 2000

14

 

PART 14 MIMPI BURUK YG TERULANG

Aaaah, aku merebahkan badanku di kasur sederhana ini. ku lihat pak S mulai memakai lagi celana nya dan duduk di sudut ruanga sambil menyalakan rokoknya. Mekiku masih berkedut. Masih terbayang-bayang betapa enaknya melakukan sex dengan pak S. Aku seperti merasa ketagihan. Aku mau lagi. Tapi, aku capek. 8 jam sudah aku berada disini. Melayani mereka 1 per 1. Aku berharap aku bisa pingsan, tapi tidak bisa. Apakah obat yg mereka berikan tadi adalah obat kuat? Atau apa?

 

Belum sempat aku memejamkan mata, 8 orang yg sedari tadi melihat aksiku menikmati kejantanan pak S mulai ambil posisi. Mereka melingkar di sekelilingku. Mataku mulai setengah melek. “pak, udah dong” kataku lirih. “yaah, udah nungguin lama2 malah ga mau di ewe”. “heh lonte, jangan banyak maunya kamu ya. Giliran sama pak S aja nurut, kamu nikmatin abis2an, giliran kita udh nunggu lama2 malah ga mau, NGANGKANG SEKARANG!!!”. Belum sempat aku menjawab mereka, slah 1 dari mreka langsung membekap mulutku dengan kontolnya. Aku tak dapat melihat apa2, didepanku hanya ada perut seseorang yg tidak aku kenal yg kontolnya berada di mulutku sekarang ini. aku merasakan 2 orang lagi menarik kakiku, memaksaku untuk mengangkang lebar. sepertinya pengaruh obat ini mulai berkurang. Rasa lelah dan nyeri mulai terasa di sekujur tubuhku. Salah 1 dari mereka menamparku “WOI, DIEM DOANG, ISEP!!”. Ya, aku kontol orang tsb memang ada di mulutku tp aku tidak melakukan apa2. Aku terlalu lelah untuk menggerakkan lidah dan menghisap kontol ini. “MALAH MAKIN DIEM”... PLAKKK. Tamparan keras mendarat lagi di pipiku. Kemudian orang ini menjambak rambutku, menggerakkan kepalaku maju mundur. Aku merasakan dada ku di remas keras sekali. Putingku dicubit seperti guru yg mencubit muridnya yg tidak mengerjakan PR. Sakiiit sekali. Kurasakan juga mekiku digenjot lagi. Inginku meronta tp tak bisa, energiku terkuras habis. Bagaimana tidak 8 jam aku melakukan sex non stop dan sekarang harus melayani 8 orang ini. cubitan di dada, puting, klitoris, tak lupa tamparan keras di pipi, perut, pantat terus-terusan mereka lancarkan padaku karena aku tak se-erotis seperti ketika kau melayani pak S. aku capek pak, capeeeek.

 

“anjing juga ni lonte, giliran kita2 aja pada lemes, tadi semangat. Udah lah hajar aja terus, pingsan juga bodo amat”. Mereka menggenongku, aku dibuat duduk dengan tetap mekiku dipompa terus menerus. Selagi 1 orang menghajar kemaluanku, 4 orang lainnya berdiri mengelilingiku, memaksaku untuk menghisap kontol mereka bergantian. Sementara sisanya meraba-raba bagian tubuhku lainnya, meremas, mencubit, menggosok, apapun mereka lakukan untuk memuaskan nafsu bejat mereka. Entah karena tak tahan mengantri atau apa, 1 orang diantara mereka memposisikanku seperti dipangku. Aku berada di pangkuan orang ini. aku merasakan ada yg berusaha menerobos masuk pantatku. Anjir, lagi??? Dan blesssss, kontol itu berhasil menerobos masuk pantatku. Mataku terpejam sejenak dengan kontol tetap di mulutku. Sedikit terasa nyeri. Sekarang posisiku masih menghisap kontol dengan 2 orang memompa vagina dan lobang pantatku.

 

 

 

Seandainya mereka memperlakukanku dengan lemah lembut, aku pasti bisa merasakan kenikmatan dari permainan mereka. Tapi ini....enaknya 20%, sisanya hanya rasa sakit dan emosi karena aku tidak bisa berbuat apa-apa dengan pria2 pekerja kasar ini. ku rasa mereka adalah kuli bangunan yg sedang merenovasi terminal ini. Terlihat dari tangannya bukan kotor karena oli tapi seperti kapur dan semen. Bau tubuh mereka pun sangat menyengat, bau keringat, semen dan pasir bercampur jadi 1. Dan aku menghisap bagian tubuh mereka yg paling menjijikan. Bapak yg bermain di vagina ku sudah menembakkan spermanya di dalam. Bergantian dengan pria yg dari tadi ku hisap kontolnya. Mereka bertukar posisi. Bapak yg sudah crot tadi mengarahkan penisnya ke mulutku. “BERSIHIN WOI LONTE”. Dapat kulihat lelehan sperma masih keluar sedikit demi sedikit dari ujung pensinya. Aku membuang mukaku, tentu saja karena jijik. Dia menjambak rambutku lagi, menamparku keras sampai kepalaku terpental. Aah mataku sampai tak bisa mengeluarkan air mata saking capeknya. Ku buka mulutku perlahan. Dia langsung memasukkan kontolnya cepat sekali. Ku mainkan lidahku disana, ku hisap dan ku besihkan sisa2 sperma itu. Sementara vaginaku kembali di hajar terus2an. “Bentar2, aku ada ide, geser dikit dong”. Ha? Ide apa? Mau diapakan lagi tubuhku ini. inginku memohon belas kasihan tapi percuma. Mereka terus menyiksaku tanpa ampun. “mau ngapain bro?”, “ah udah geser dikit, mau ku bikin teriak ni lonte”.

 

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHH SAKIIIITTTTT”. Kepalaku mendongak keatas, aku berteriak keras sekali, mataku melotot. Ternyata 2 penis memaksa berada dalam 1 vagina ku dan pantatku tetap terus saja dihajar habis2an. AAAAAHHH PAK UDAAAAH. Aku meronta-ronta sebisaku. Tapi jumlah mereka terlalu banyak, mereka memegangiku agar tidak berontak. Rasa sakit yg teramat sangat menjalar ke sekujur tubuhku, rasa lelah tak kuat ku tahan lagi. Mata ku mulai tak bisa melek sepenuhnya, pandanganku kabur. Perlahan-lahan kesadaranku mulai hilang, dan......pingsan

 

 

 

 

Ku buka mataku pelan-pelan, mereka masih belum selesai denganku. Masih saja aku digenjot terus menerus. Ah jam berapa ini, ku lirik sedikit jam dinding di salah satu sudut ruangan. Jam 10. HA??? 12 JAM LEBIH??? Baru saja aku sadar. Kurasakan orang yg memompa vaginaku mulai mengeluarkan spermanya di dalam sana. Ku lihat sekeliling, aku meraba dahi dan pipiku. Cairan lengket apa ini? putih? Sial, mereka menyemprotkan peju di mukaku. Ku lihat bagian tubuhku yg lain. Dada, tangan, ketiak, paha, bahkan perut. Semua mereka semprot pakai sperma. Tubuh ku bermandikan sperma. “AAAHHH, udah nih, yuk mandiin ni lonte”. “yok langsung gendong ke belakang”. Mereka membopongku, meskipun aku masih setengah sadar tapi aku dapat melihat aku dibawa menuju suatu bangunan belum jadi lewat belakang terminal. Mungkin agar tidak terlihat penumpang terminal lainnya. Dengan badan berlumur sperma, mereka menggeletakkanku di tengah bangunan yg gelap dan masih beralaskan pasir dan cor-coran. Mereka memasang tali di ke 2 tangan dan kakiku, kemudian mengikatkan tali itu ke sebuah pasak di 4 sudut sampai tubuhku membentuk huruf X . “Pak...saya mau di apakan, udah pak, ampun, saya udh ga kuat lagi pak. Tolong” pintaku dengan memohon-mohon. Sangat menyedihkan sekali kondisiku saat ini. selangkangan memerah, tubuh penuh sperma, rambut acak2an dan telanjang. Entah dimana dasterku berada. “dih ngemis ni lonte, heh mbak, udah tenang aja, kita semua udah selesai, udah crot semua. Tenang. Justru kita mau mandiin kamu biar bersih hahahahaha”

 

8 orang tadi mengambil posisi melingkar dengan aku ditengahnya. Ha? Apa2an ini? mereka mau apa? Mereka mengeluarka batang mereka 1 per 1 hampir bersamaan. Dan cuuuuuurrrrrrrrr. Mereka mengencingiku bersamaan, menyiramku dengan air kencing ke sekujur tubuhku. Aku tak bisa bergerak gara-gara tali yg mengikatku ini. kurang ajarnya mereka mengarahkan kencingnya ke telinga, hidung, bahkan mulutku sampai-sampai aku terbatuk-batuk karena ada air kencing yang tak sengaja tetelan. Terus saja mereka mngencingi ku di dada, wajah, tangan, kaki, bahkan vaginaku.

 

Mereka mulai memasukkan lagi penis mereka ke dalam celana. Dan mulai beranjak meninggalkan ku sendirian di tempat ini. melihat mereka kencing aku jadi ikut kebelet. Dan cuuuurrrrr, aku mengeluarkan air kencing ku. Aku kencing sambil tidur terikat. Air kencingku sendiri muncrat kemana-mana. 2 orang dari mereka melirikku ketika ingin meninggalkan bangunan ini. “lhoh ikutan kencing dia hahahaha.”. wah sial, mereka melihatku kencing. “bro kalian duluan deh, dia kencing nih, aku jadi sange lagi hahahah”. “wah lonte bau pesing gitu masi aja mau disikat” kata mereka. Benar saja, 2 orang kembali ke arahku. “pak udah dong, tolong pak, saya mohon” aku terus saja memohon-mohon. “alaah 2 orang doang, dari tadi siang udah berapa orang ngentotin kamu ha? 18 ada kali, waktu kamu pingsan kamu ga tau kan ada tambahan personil? Hahahaha, masa nambah 2 doang ga kuat, sini, bentar doang kok”. mereka melepas ikatan di tubuhku. Dan memperkosaku lagi secara bersamaan. Mereka melakukannya lagi....menghajar vagina dan pantatku. Nafsu mereka benar-benar tidak berkurang meskipun aku berlumur sperma dan kencing teman-teman mereka. Udah sinting ni orang. Saking lelahnya bahkan aku tertidur ketika mereka memperkosaku, aku tak ingat apa2 lagi. Entah saat itu aku tertidur atau pingsan yg jelas kesadaranku hilang.

 

Terdengar suara adzan. Aku terbangun, rasa sensitif ku ketika mendengar panggilan sholat masih saja ada ternyata meskipun aku sudah menjadi wanita hina seperti ini. perlahan aku mencoba duduk, melihat sekitar. Masih gelap. Bau-bau tidak sedap masih tercium disekujur tubuhku. “udah bangun mbak? gmn? Enak?”. Pak sugeng ada dibangunan itu, duduk bersandar di tembok sambil menghisap rokoknya. aku merasa terselamatkan sekaligus benci melihat sosok pak sugeng. Dia yg membawaku ke tempat seperti ini, tapi dia juga yg menjemputku, kalau aku ditinggal ditempat seperti ini bisa mati aku. Aku merangkak menuju pak sugeng. Aku menangis di pelukan pak sugeng. “KENAPA PAAAK. KENAPA BAPAK BAWA SAYA KE TEMPAT SEPERTI INI PAAAK. KENAPAAA?? Kalau bapak memang pengen tubuh saya, kenapa ga bawa ke rumah ajaaaa. Saya lebih rela melayani bapak sendirian dari pada harus melayani 18 orang seharian penuh paaaak”. Pak sugeng kemudian memelukku tanpa rasa jijik, dan mengusap2 rambutku, berusaha menenangkanku seperti menenangkan anaknya sendiri. “ssshhhh ssshhhh, cup cup, udah. Jujur aja, saya sange kalo liat kamu di perkosa orang ga kenal, awalnya saya cma mau kasi kamu ke 4 temen bapak, bapak ga tau kalau akhirnya berakhir seperti ini, maafin bapak. Kita pulang yuk?” sahut pak sugeng. Aku terus saja menangis di pelukan pak sugeng. “baju putri hilang pak, dingin”. Keluhku. “wah bapak blm sempet pulang lagi buat ambil bajumu, kirain bajumu aman. Sebentar ya tunggu sini.” Pak Sugeng beranjak dari tempatnya, mungkin mencari sesuatu untuk membalut tubuh telanjanku ini, karena jarak dari terminal menuju rumah pak sugeng juga lumayan, kalau aku menerobos dinginnya pagi di lereng gunung dengan kondisi tubuh lelah seperti ini aku bisa mati kedinginan.

 

Tak lama Pak Sugeng kembali. “wah mbak, jam segini ga ada toko buka, di terminal juga sepi, saya cuma nemu ini” kata pak sugeng sambil menunjukkan sebuah handuk putih. Yaudah lah dari pada tidak sama sekali. “y-yaudah pak, b-bawa m-motornya pelan-pelan...ya .... pak” kataku sambil sesenggukan.